Sabtu 02 Jul 2022 13:29 WIB

PBB Desak Negara Dunia Lindungi Laut

Laut menghadapi ancaman pemanasan global, polusi, dan oksidasi atau pengasaman.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bunga karang di laut (ilustrasi)
Foto: Flickr
Bunga karang di laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- PBB memperingatkan negara-negara atas kebutuhan untuk melindungi laut. Dalam pertemuan lima hari di Portugal lembaga internasional itu mendesak negara di seluruh dunia untuk mempercepat implementasi upaya melindungi lautan.

Lebih dari 6.000 pejabat, ilmuwan dan aktivis dari 120 negara menghadiri Pertemuan Laut PBB di Lisbon, Portugal. Deklarasi yang dirilis di hari terakhir mengatakan delegasi "sangat khawatir dengan keadaan darurat global yang dihadapi" yang keberlanjutannya "sangat penting" bagi bumi.

Baca Juga

"Tindakan tidak secepat dengan kecepatan atau skala yang diperlukan untuk mencapai tujuan kami. Ambisi yang lebih besar diperlukan di setiap tingkat untuk mengatasi kondisi parah lautan," kata deklarasi pertemuan itu, Sabtu (2/7/2022).

Laut menghadapi ancaman pemanasan global, polusi, dan oksidasi atau pengasaman. Langkah terpentingnya adalah perjanjian internasional baru pada Biodiversity Beyond National Jurisdiction atau yang dikenal Treaty of the High Seas.

Perjanjian itu bertujuan untuk membentuk kerangka kerja hukum komprehensif untuk laut lepas yang mencakup 70 persen permukaan bumi, serta memberikan makanan dan mata pencaharian bagi miliaran orang.

Setelah 10 tahun berunding negara-negara di seluruh dunia belum menemukan titik tengah. Hal ini membuat frustasi para aktivis. Negosiasi putaran kelima dijadwalkan digelar bulan Agustus di New York. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement