Sabtu 02 Jul 2022 10:21 WIB

Norwegia Janjikan 1 Miliar Euro untuk Bantu Ukraina

Norwegia akan bantu Ukraina 1 miliar euro untuk masyarakat dan rekonstruksi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nora Azizah
Seorang pria berdiri di dekat jendela di dalam apartemennya yang rusak setelah penembakan di daerah perumahan di Mykolaiv, Ukraina selatan, 29 Juni 2022.
Foto: EPA-EFE/GEORGE IVANCHENKO
Seorang pria berdiri di dekat jendela di dalam apartemennya yang rusak setelah penembakan di daerah perumahan di Mykolaiv, Ukraina selatan, 29 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Norwegia berjanji berikan 1 miliar euro untuk membantu Ukraina membela diri dari invasi Rusia. Dana itu akan digunakan membantu masyarakat yang membutuhkan dan rekonstruksi.

Dalam konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere mengatakan negaranya ingin mengungkapkan solidaritas pada Ukraina yang berjuang untuk bertahan.

Baca Juga

"Saya di sini untuk mengatakan perjuangan Ukraina tidak hanya untuk Ukraina. Ini tentang sejumlah prinsip dasar dunia yang kami tawarkan pada anak-anak kami, ini tentang keamanan Eropa, ini tentang nasib tetangga anda," katanya, Jumat (1/7/2022), dikutip reuters.

"Kami akan menjanjikan 1 miliar euro untuk membantu negara anda dan rakyat anda untuk sisa 2022 dan 2023, perang ini melanggar hukum internasional, anda memiliki hak untuk membela diri dan kami memiliki hak untuk membantu anda membela diri," tambahnya.

Saat ditanya apakah Norwegia bersedia meningkatkan pasokan gas ke Eropa. Stoere mengatakan produksi gas Norwegia "sudah maksimal" tapi akan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menyediakan gas.

Zelenskyy mengatakan Rusia harus terus ditekan agar perang dapat segera berakhir. Ia mengatakan Rusia menggunakan rudal era Uni Soviet Kh-22 yang dirancang menghancurkan pesawat transportasi atau objek besar lainnya untuk menghancurkan gedung sembilan lantai.

Ia mengacu pada serangan terhadap sebuah blok apartemen di Odesa. Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan serangan itu menewaskan setidaknya 16 orang.

Rusia membantah menyerang warga sipil. Juru bicara Kremlin ditanya apakah Rusia menembak gedung apartemen di Desa Serhiivka. "Saya ingin mengingatkan anda kembali kata-kata presiden Angkatan Bersenjata Rusia tidak bekerja dengan target sipil," jawabnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement