Jumat 01 Jul 2022 16:11 WIB

Pemerintah Ukraina Berterima Kasih Jokowi Buka Lebar Pintu ke Indonesia untuk Warga Mereka

Kedua negara memiliki sejarah saling mendukung.

Presiden Joko Widodo (kiri) melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, di Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022).
Foto: ANTARA/Setpres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo (kiri) melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, di Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Ukraina berterima kasih atas kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana ke Ibu Kota Kyiv sekaligus membuka pintu Indonesia melalui penandatanganan perjanjian pembebasan visa bagi pemilik paspor biasa.

“Perjanjian pembebasan visa yang diteken Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi merupakan bagian dari peningkatan hubungan antar kedua bangsa yang signifikan,” kata Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasil Hamianin seperti dilansir pada Jumat (1/7/2022).

Baca Juga

Bangsa Ukraina sejak Maret 2022 memperoleh status visa saat kedatangan (VOA) sehingga dengan adanya perjanjian ini seluruh pemilik visa Ukraina dibebaskan masuk ke wilayah Indonesia selama 30 hari tanpa visa.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasil Hamianin mendampingi secara langsung Presiden Joko Widodo dan Iriana yang tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina sekitar pukul 08.50 waktu setempat, Rabu, 29 Juni 2022    

“Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana terlihat segar meski menempuh perjalanan selama kurang lebih 11 jam menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB) dan langsung mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin.

Selain Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasil Hamianin, turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana adalah Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka, dan pejabat KBRI Kyiv.

Presiden Jokowi dan ibu negara juga diagendakan berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kota Kyiv dan kemudian berkunjung ke Istana Maryinsky untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Sore harinya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas akan kembali ke Stasiun Central Kyiv untuk kemudian bertolak menuju ke Stasiun Przemysl di Polandia dengan menggunakan KLB.

Kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meski singkat sangatlah bermakna karena dilakukan di tengah kecamuk agresi Rusia. Seiring kunjungan pemimpin Indonesia, serangan udara Rusia menghujani Odessa, Mykolaiv, Kharkiv, dan Donetsk. 

Hubungan antara Ukraina dan Indonesia meski dipisahkan jarak yang sangat jauh sesungguhnya sangatlah dekat dalam 30 tahun hubungan diplomatik sedikitnya 30 perjanjian telah ditandatangani.

Kedua negara memiliki sejarah saling mendukung, salah satunya ketika Indonesia membutuhkan Dewan Keamanan PBB mengakui kemerdekaannya, delegasi Ukraina ke Indonesia, yang didukung oleh PBB, memasukkan masalah tersebut ke dalam agenda sidang.

Kedua bangsa yang terpisah jarak terus saling membantu saat dibutuhkan. Ketika gempa besar terjadi di Yogakarta pada 2006, Ukraina mengirimkan bantuan kemanusiaan. Pada 2015, perusahaan farmasi Indonesia menanggapi permintaan obat dari Ukraina untuk korban agresi Rusia di Ukraina timur. 

Demikian pula pada 2018, Ukraina memberikan bantuan kemanusiaan kepada Republik Indonesia untuk membantu penanganan pasca-gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Tahun ini diketahui, seiring kedatangan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengirimkan bantuan obat-obatan.

"Sejak 2014, Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang menyatakan dukungan tegas untuk integritas wilayah Ukraina dan menolak untuk mengakui setiap gerakan perbatasan ilegal. Kami sangat berterima kasih untuk itu," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement