Jumat 01 Jul 2022 06:52 WIB

Jangan Lewatkan Beribadah 10 Hari Awal Dzulhijjah, Ini Keutamaannya  

Dzulhijjah termasuk salah satu bulan yang diistimewakan Allah SWT

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Beribadah pada Dzulhijjah (ilustrasi). Dzulhijjah termasuk salah satu bulan yang diistimewakan Allah SWT.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Beribadah pada Dzulhijjah (ilustrasi). Dzulhijjah termasuk salah satu bulan yang diistimewakan Allah SWT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memasuki 10 awal Dzulhijjah yang penuh keagungan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Dzulhijjah termasuk di antara bulan yang diberikan keutamaan di dalamnya. 

"Wajib bagi seorang Muslim untuk memanfaatkan umur dan waktunya sebaik mungkin. Memperbanyak dan memperbagusi ibadah serta amalan hingga maut menjemput, lebih-lebih pada bulan dan hari yang penuh dengan keutamaan," kata Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, Ustadz Abu Ubaidah Yusuf, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Jumat (1/7/2022).   

Baca Juga

"Umur manusia seluruhnya adalah musim untuk menjalankan ketaatan dan menuai pahala. Beribadah dan menjalankan ketaatan hingga maut menjemput," lanjut Ustadz. Allah ﷻ berfirman:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ﴿٩٩﴾ "Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian)." (QSA Al Hijr ayat 99). Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 

وَالْفَجْرِ ﴿١﴾ وَلَيَالٍ عَشْرٍ ﴿٢﴾ “Demi fajr. Dan malam yang sepuluh.” (QS Al Fajr ayat 1-2).

Dalam kitab Lathaif al-Maarif, Imam Ibnu Rajab berkata, “Malam-malam yang sepuluh adalah sepuluh hari Dzulhijjah. Inilah penafsiran yang benar dari mayoritas ahli tafsir dari kalangan salaf dan selain mereka. Dan penafsiran ini telah sahih pula dari Ibnu Abbas.” Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ أَياَّمٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلىَ اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ العَشْرِ فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ: وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tiada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Tidak pula jihad di jalan Allah? Rasulullah menjawab: Tidak juga jihad di jalan Allah. Kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali setelah itu." (mati syahid). (Muttafaq Alaihi)

Dalam riwayat yang lain Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِيْ عَشْرِ اْلأَضْحَى

"Tidak ada amalan yang lebih suci disisi Allah dan tidak ada yang lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dia kerjakan pada sepuluh hari Al Adha." 

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fath al-Bari, “Yang jelas, bahwa sebab keistimewaan sepuluh hari bulan Dzulhijjah, karena pada bulan ini terkumpul ibadah-ibadah inti, seperti sholat, puasa, sedekah, haji, yang mana hal itu tidak didapati pada bulan yang lainnya.”  

"Maka, mari menyongsong untuk memanfaatkan 10 awal Dzulhijjah dalam berlomba-lomba dalam kebaikan sebagai bekal menghadap Allah kelak," ucap Ustadz Abu Ubaidah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement