Kamis 30 Jun 2022 23:53 WIB

Pemerintah: FIF Bermanfaat bagi Indonesia dalam Hadapi Pandemi

Pemerintah berharap pendirian FIF jadi warisan bagi generasi penerus

 Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menyampaikan pendirian dana perantara keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) akan bermanfaat bagi Indonesia dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.
Foto: Tangkapan Layar/Youtube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menyampaikan pendirian dana perantara keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) akan bermanfaat bagi Indonesia dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menyampaikan pendirian dana perantara keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) akan bermanfaat bagi Indonesia dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

"Dengan pendanaan yang memadai dan memfokuskan penggunaan FIF dengan benar, dapat bermanfaat untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi di Tanah Air," ujar Maudy dalam keterangan pers yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Dengan pendirian FIF, dia berharap Indonesia dapat mewariskan sistem kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi generasi penerus. Terkait dengan pendirian FIF, Maudy menjelaskan bahwa Presidensi G20 Indonesia memprioritaskan agenda kesehatan global dan komitmen untuk memberikan hasil nyata yang berkontribusi pada proposal pendirian FIF untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Mekanisme FIF ini telah disepakati dalam The Joint Finance and Healths Minister Meeting yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2022.Terdapat lima isu utama yang dibahas dan dihasilkan dalam kesepakatan ini, yaitu:

1. Ketersediaan sumber daya keuangan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan pandemi;

2. Mobilisasi sumber daya kesehatan untuk tindakan medis darurat;

3. Pembangunan jaringan global pengawasan genomic laboratorium dan mekanisme berbagi data terpercaya;

4. Penyelarasan standar protokol dan kesehatan global; dan

5. Pengembangan pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan kesiapsiagaan dan respons pandemi.

Dikatakan pula olehMaudy bahwa komitmen kontribusi senilai hampir 1,1 miliar dolar AS, diamanatkan kepada FIF, untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Indonesia sendiri telah menyumbang 50 juta dolar AS sebagai bentuk komitmennya atas pendirian FIF.

"Hasil ini akan menjadi bagian dari diskusi pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral pada bulan Juli 2022, kemudian ditindaklanjuti pada The Joint Finance and Health Ministers Meeting berikutnya," jelasnya.

Dikatakan pula bahwa FIF akan segera beroperasi setelah disetujui. Nantinya Bank Dunia dan WHO akan bertindak sebagai entitas pelaksana bersama dengan mitra kesehatan global lain dengan keahlian yang relevan, termasuk Global Fund, The Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), danCoalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement