Kamis 30 Jun 2022 14:31 WIB

Kementan Luncurkan Gerakan Disinfeksi Pengendalian PMK

Kementan Luncurkan Gerakan Disinfeksi Pengendalian PMK

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Pekerja menyemprotkan cairan disinfektan di kandang hewan kurban di sentra penjualan hewan kurban di Boru, Kota Serang, Banten, Kamis (30/6/2022). Menurut pedagang harga hewan kurban tahun ini naik dibanding tahun lalu seperti sapi dengan bobot sekitar 225 kg naik dari Rp18 juta menjadi Rp22 juta dan sapi dengan bobot sekitar 350 kg naik dari Rp22 juta menjadi Rp26 juta akibat terbatasnya pasokan karena adanya karantina wilayah untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pekerja menyemprotkan cairan disinfektan di kandang hewan kurban di sentra penjualan hewan kurban di Boru, Kota Serang, Banten, Kamis (30/6/2022). Menurut pedagang harga hewan kurban tahun ini naik dibanding tahun lalu seperti sapi dengan bobot sekitar 225 kg naik dari Rp18 juta menjadi Rp22 juta dan sapi dengan bobot sekitar 350 kg naik dari Rp22 juta menjadi Rp26 juta akibat terbatasnya pasokan karena adanya karantina wilayah untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meluncurkan gerakan disinfeksi nasional dalam rangka pengendalian penyakit mulu dan kuku (PMK). Mentan menyampaikan Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam pengendalian PMK.

"Hari ini ada kebanggaan tersendiri karena BNPB ketuanya hadir, PMI hadir di saat Kementan menghadapi tantangan baru dengan hadirnya wabah PMK," ujar Syahrul saat peluncuran gerakan disinfeksi nasional dan melepas Mobil Desinfektan PMI Untuk Penanganan PMK di Seluruh Indonesia di depan Auditorium Gedung  F, Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga

Mentan meminta jajarannya tidak main-main dan menganggap remeh penyebaran PMK. Syahrul memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi BNPB dan PMI dalam menggunakan fasilitas Kementan terkait upaya menangani PMK.

Syahrul berharap BNPB lebih gencar melakukan proses penanganan secara bersama dalam menyebarkan kebutuhan obat dan vaksin serta melakukan penyuntikan segera.

"Berharap sebelum Idul Adha, 800 ribu vaksin ada di semua tempat disuntikkan per hari," ucap Syahrul.

Syahrul juga mengimbau masyarakat tidak panik. Pasalnya, pemerintah telah bekerja keras dan memetakan wilayah PMK dengan tiga kategori yakni merah, kuning, dan hijau. Sejauh ini, ucap Mentan, wilayah dengan kategori hijau masih mendominasi sehingga akan cukup dalam memenuhi kebutuhan hewan kurban.

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Makmun,  mengatakan pelepasan ini diikuti 17 unit armada PMI. Makmun menyebut nantinya akan ada 455 unit armada yang akan dikirim ke sembilan provinsi di Indonesia.

"Nanti akan dilakukan disinfeksi di area peternakan, penjualan hewan kurban dan rumah pemotongan hewan  di Jakarta dan Kabupaten Bogor terlebih dahulu, wilayah lain akan menyusul," ujar Makmun.

Makmun menyampaikan, Kementan juga telah mendistribusikan 1,05 juta disinfektan, 203 ribu dosis obat, 2 ribu hand sprayer, dan 800 ribu pcs spuit, serta 135.884 dosis vaksin.

"Ada juga bantuan dari BNPB sebanyak 874.920 pasang APD, 357 ribu liter disinfektan dan 950 unit alat semprot," ujar Makmun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement