Rabu 29 Jun 2022 21:19 WIB

BMKG NTT Imbau Pelaku Usaha Membatasi Aktivitas di Perairan Karena Cuaca

Manggarai Barat memasuki musim timur yang ditandai angin kencang dan gelombang tinggi

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah kapal wisata pinisi lego jangkar di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/7/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Komodo Manggarai Barat, NTT, mengimbau nelayan, pelaku usaha, dan masyarakat untuk tidak membatasi dan atau tidak melakukan aktivitas di perairan khususnya perairan Labuan Bajo akibat cuaca buruk.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sejumlah kapal wisata pinisi lego jangkar di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/7/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Komodo Manggarai Barat, NTT, mengimbau nelayan, pelaku usaha, dan masyarakat untuk tidak membatasi dan atau tidak melakukan aktivitas di perairan khususnya perairan Labuan Bajo akibat cuaca buruk.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Komodo Manggarai Barat, NTT, mengimbau nelayan, pelaku usaha, dan masyarakat untuk tidak membatasi dan atau tidak melakukan aktivitas di perairan khususnya perairan Labuan Bajo. Imbauan ini untuk mengantisipasi cuaca buruk yang sedang terjadi.

"Kondisi cuaca di wilayah Manggarai Barat saat ini buruk, memasuki musim timur atau monsoon timur dan dampaknya itu angin kencang serta gelombang tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (29/6/2022).

Baca Juga

Hal itu disampaikan menyikapi informasi kapal wisata yang tenggelam di perairan dalam wilayah Taman Nasional Komodo karena cuaca buruk, Selasa (28/6/2022) pagi. Ia mengatakan, musim timur ini akan berlangsung selama tiga bulan yakni Juni hingga Agustus 2022.

Pada periode tiga bulan ini, angin kencang dan gelombang tinggi tidak terus menerus terjadi setiap hari. Namun, hal itu perlu diantisipasi sesuai prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

Saat ini, wilayah perairan sekitar Labuan Bajo berada pada kondisi angin bertiup dari timur-tenggara dengan kecepatan berkisar 10-25 knot. Selama tiga bulan ini, dampak lain yang ditimbulkan juga ialah suhu udara yang terasa dingin pada malam dan atau pagi hari.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat dan pelaku usaha yang sering melakukan aktivitas di wilayah perairan untuk memahami kondisi tersebut. Pihaknya berharap nelayan, pelaku usaha dan masyarakat dapat memerhatikan informasi cuaca dari BMKG terkait peringatan dini gelombang tinggi dan angin kencang yang akan terjadi.

"Diharapkan masyarakat dan pelaku usaha lebih memerhatikan kondisi cuaca dari BMKG, sehingga pada saat kondisi cuaca ekstrem terutama angin dan gelombang tinggi, tidak melakukan aktivitas di laut," demikian kata Sti Nenotek.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement