Rabu 29 Jun 2022 13:00 WIB

Bangunan Ambrol di India, 19 Orang di India Tewas

Hujan muson menyebabkan bangunan empat lantai runtuh di Mumbai.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Bangunan roboh, ilustrasi
Bangunan roboh, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI - Sekurangnya 19 orang tewas saat hujan muson menyebabkan sebuah bangunan empat lantai runtuh di Mumbai, India, Selasa (28/6/2022) waktu setempat. Pejabat berwenang setempat mengatakan struktur bangunan roboh pada tengah malam waktu setempat.

Sebanyak 14 orang telah diselamatkan, dan pada Selasa malam. Pekerja darurat menemukan 19 jasad dari puing-puing. "Operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut," kata juru bicara Pasukan Tanggap Bencana Nasional seperti dikutip laman Channel News Asia, Rabu.

Baca Juga

Setidaknya enam dari mereka yang tewas berusia antara 18 dan 21 tahun. Hujan deras menghambat operasi saat tim penyelamat memindahkan lempengan beton dan menyaring lumpur dan puing-puing mencari korban selamat.

Hujan muson dari Juni hingga September sangat penting untuk mengisi kembali sungai dan air tanah di India yang kering. Namun banjir juga menyebabkan kerusakan yang meluas.

Runtuhnya bangunan biasa terjadi selama periode ini, dengan struktur bangunan tua dan reyot yang tertekuk di bawah hujan berhari-hari tanpa henti. "Orang-orang yang tinggal di gedung itu diminta untuk mengosongkan rumah lima hingga enam tahun yang lalu. Setiap tahun ada pemberitahuan kepada mereka, tetapi tidak ada yang pergi,” kata Suvrana Bansode, seorang warga yang tinggal di dekat gedung yang runtuh.

Menteri Negara Bagian Maharashtra Aaditya Thackeray mendesak warga untuk mengevakuasi gedung-gedung lain yang "rusak" serupa. "Saya berdoa agar orang mendengarkan otoritas sipil dan beralih ke lokasi alternatif untuk menghindari bencana tragis seperti ini," kata Thackeray saat mengunjungi tempat kejadian.

Negara bagian barat Maharashtra, di mana Mumbai adalah ibu kotanya, dilanda bencana parah tahun lalu. Saat itu banjir dan tanah longsor yang dipicu musim hujan menewaskan 200 orang dan memaksa seperempat juta orang mengungsi dari rumah mereka.


sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement