Selasa 28 Jun 2022 16:55 WIB

Mal di Kremenchuk Terhantam Serangan Rusia, 16 Orang Tewas

Dua rudal Rusia menghantam sebuah mal di kota Kremenchuk, Ukraina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina bekerja untuk memadamkan api di pusat perbelanjaan yang terbakar setelah serangan roket di Kremenchuk, Ukraina, Senin malam, 27 Juni 2022.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Petugas pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara Ukraina bekerja untuk memadamkan api di pusat perbelanjaan yang terbakar setelah serangan roket di Kremenchuk, Ukraina, Senin malam, 27 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Dua rudal Rusia menghantam sebuah mal di kota Kremenchuk, Ukraina, Senin (27/7/2022). Serangan itu menyebabkan 16 orang tewas dan 59 lainnya luka-luka.

Kobaran api dan kepulan asap seketika menyembul setelah serangan terjadi. Tim pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi segera berjibaku memadamkan api. Tentara Ukraina turut membantu proses pencarian korban.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan, saat serangan terjadi, terdapat lebih dari 1.000 orang di pusat perbelanjaan tersebut. “Bahkan tidak mungkin membayangkan jumlah korban. Tidak ada gunanya mengharapkan kesopanan dan kemanusiaan dari Rusia,” ujarnya lewat aplikasi perpesanan Telegram.

Kremenchuk adalah kota industri berpenduduk 217 ribu jiwa. Ia terletak di Sungai Dnipro di wilayah Poltava. Kilang minyak terbesar Ukraina berada di wilayah tersebut. Gubernur Poltava Oblast Dmytro Lunin mengecam serangan Rusia ke pusat perbelanjaan di Kremenchuk. “Ini adalah tindakan terorisme terhadap warga sipil,” ujarnya.

Menurut Lunin, tidak ada fasilitas militer yang bisa dibidik di dekat lokasi serangan. Lunin mengatakan, masih terlalu dini untuk menghitung jumlah korban tewas akibat serangan tersebut.

Komando angkatan udara Ukraina mengungkapkan, mal di Kremenchuk dihantam dua rudal jarak jauh X-22 yang ditembakkan dari pembom Tu-22M3. Rudal tersebut meluncur dari lapangan terbang Shaykovka di wilayah Kaluga Rusia.

Sementara itu Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengklaim serangan ke mal tersebut merupakan provokasi Ukraina. Dia tak memberikan bukti apa pun terkait pernyataannya.

Rusia, yang telah merebut kota Sievierodonetsk di Ukraina timur setelah pertempuran selama berminggu-minggu, telah meningkatkan serangan rudal di seluruh Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Pada Ahad (26/6) lalu, sebuah rudal menghantam blok apartemen dan mendarat di dekat taman kanak-kanak di ibu kota, Kiev. Satu orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat serangan itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement