Selasa 28 Jun 2022 10:00 WIB

Aqsa Working Group Serukan Boikot Israel di Piala Dunia U-20 2023

AWG mengatakan boikot wajib karena penjajahan Israel terhadap Palestina.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Piala Dunia U-20 2023 Indonesia
Foto: DOK PSSI
Piala Dunia U-20 2023 Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Indonesia Aqsa Working Group (AWG) mengungkapkan keberatannya atas keikutsertaan timnas Israel U-20 pada ajang Piala Dunia U-20 2023, di mana Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah. Israel baru-baru ini telah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2023.

Dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/6/2022), AWG menyatakan menolak dengan keras keikutsertaan timnas Israel. Penolakan ini karena penjajahan dan tindakan kekerasan serta serangan brutal yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga Palestina yang telah melanggar Hak Asasi Manusia.

Baca Juga

AWG juga menolak dengan keras keikutsertaan Israel di setiap cabang olahraga dunia. Mereka meminta diberikan sanksi berupa blacklist kepada Israel di setiap cabang olahraga dunia.

Menurut AWG, penolakan ini didasarkan pada sejumlah hal. Pertama, komitmen bangsa Indonesia menentang semua jenis penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Kemudian, Presiden Soekarno pernah mencontohkan aksi konkret penentangan itu dengan melarang timnas Indonesia bertanding melawan Israel pada kualifikasi Piala Dunia 1958. Sikap itu sejalan dengan konstitusi Republik Indonesia. Padahal saat itu, timnas Indonesia sedikit lagi lolos ke putaran final Piala Dunia 1958.

"Presiden Joko Widodo dengan tegas menyerukan boikot produk Israel pada KTT OKI di Indonesia pada tahun 2016.

Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2334 tahun 2016 yang menyatakan bahwa Israel melakukan pelanggaran hukum internasional seperti Konvensi Den Haag 1907, Konvensi Jenewa Keempat Pasal 49, dan Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional," demikian bunyi pernyataan AWG tersebut.

AWG juga sangat menyayangkan pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang menjamin akan mengizinkan timnas Israel berlaga dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pernyataan jaminan ini dinilai AWG ahistoris dan menyelisihi Undang-Undang Dasar 1945, larangan dari Presiden Soekarno, dan seruan Presiden Joko Widodo.

"AWG  endesak pemerintah Indonesia untuk melakukan upaya nyata dalam melindungi dan membantu warga Palestina dari kezaliman zionis Israel atas Masjid Al Aqsa, sampai Masjid Al Aqsa kembali ke pangkuan umat Islam dan Palestina dinyatakan merdeka," bunyi pernyataan AWG.

Mereka kemudian mengajak seluruh umat Islam untuk terus menentang dan menolak keikutsertaan Israel di setiap ajang dunia serta memberikan dukungan untuk usaha-usaha pembebasan Masjid Al Aqsa dari tangan Zionis Israel.

"Menyerukan agar umat Islam di seluruh dunia untuk segera melakukan aksi penolakan bagi Israel dengan nyata dan konkret dalam setiap keikutsertaan Israel di ajang dunia. Serta, mendukung untuk diakhirinya tindakan brutal tentara zionis Israel dalam melakukan penjajahan atas warga Palestina," kata AWG.

AWG menolak dengan keras tindakan semua pihak yang mendukung atau bersimpati kepada Zionis, yang pada hakikatnya mendukung ketidakadilan dan pelanggaran HAM dan bertentangan dengan UUD 1945. Menurut AWG, persatuan umat Islam sedunia dan tidak berpecah-belah adalah kunci pembebasan Masjid Al Aqsa dan Palestina.

"Kepada rakyat Palestina diserukan agar terus menggelorakan perlawanan terhadap Zionis Israel. Tetapi haruslah disadari bahwa perlawanan itu hanya akan berhasil jika semua komponen nasional bersatu padu untuk melawan zionis Israel di Masjid Al Aqsa dan Palestina," kata AWG dalam pernyataan penutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement