Senin 27 Jun 2022 15:18 WIB

Anak-Anak di Yogya Diminta tak Keluar Rumah pada Malam Hari

Anak diminta tak berkeliaran di malam hari di Yogyakarta.

Rep: silvi dian setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Anak-Anak di Yogya Diminta tak Keluar Rumah di Malam Hari. Foto: Ilustrasi tawuran.
Anak-Anak di Yogya Diminta tak Keluar Rumah di Malam Hari. Foto: Ilustrasi tawuran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto meminta agar anak tidak berkeliaran di malam hari. Pasalnya, aktivitas anak di malam hari terutama di atas pukul 22.00 WIB sering menimbulkan potensi terjadinya kenakalan dan kejahatan jalanan.

"Kami mengimbau juga kepada anak-anak kalau tidak penting-penting, acara-acara kumpul itu janganlah, lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," kata Agus saat dikonfirmasi.

Baca Juga

Pihaknya pun memperketat pengawasan terhadap aktivitas anak di malam hari. Hal ini juga menyusul diberlakukannya jam malam bagi anak di Kota Yogyakarta.

Pihaknya akan melakukan penindakan jika ditemukan anak yang masih berkeliaran di malam hari. Namun, ada pengecualian jika ada hal mendesak dan anak didampingi oleh orang tua atau wali.

 

"Ketika anak ini berkumpul, bisa kita lihat potensi gangguan keamanannya. Sering didapatkan senjata tajam disimpan di kendaraan, ya kita periksa dan kita lihat, untuk antisipasi akan ditindak. Anak yang tertangkap kita suruh telepon orang tuanya saat itu juga," ujar Agus.

Agus juga meminta peran aktif orang tua untuk mengawasi aktivitas anaknya masing-masing. Pengawasan dari orang tua ini, kata Agus, lebih efektif untuk memastikan anak tidak berkeliaran di luar rumah dengan melakukan aktivitas yang mengarah ke negatif.

"Pemantauan pertama di keluarga, saya juga punya anak, ketika anak keluar kepentingannya apa selalu dipantau. Ketika sudah lewat jam 22.00 WIB, ya pulang dan menjadi kebiasaan," jelasnya.

Agus menegaskan, orang tua harus peduli terhadap aktivitas maupun teman bermain dari anaknya sendiri. Begitu pun dengan masyarakat sekitar anak juga diharapkan berkontribusi dalam memantau kegiatan anak saat berada di luar rumah.

"Anak punya teman, orang tua harus tahu, anak ini temennya siapa dan (orang tua) punya kontaknya semua dan kenal juga orang tuanya semua, jadi saling mantau, itu kan efektif. Karena saya sendiri melakukan seperti itu dan alhamdulillah sampai saat ini efektif, bisa mengendalikan anak saya dan anak-anak dari teman saya," tambah Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement