Sabtu 25 Jun 2022 07:10 WIB

Pelit, Ingat Kisah Qarun

Seseorang pelit adalah karena kecintaannya pada harta yang berlebihan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Danau Qarun
Foto: Blogspot.com
Danau Qarun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho mengatakan, sebab terjadinya seseorang pelit adalah karena kecintaannya pada harta yang berlebihan. Kiai Ahsin menjelaskan, pada dasarnya manusia diciptakan pada sebuah materi, tanah. Sehingga, rasa enggan dalam memberikan harta kepada orang lain secara cuma- cuma bukanlah perkara yang baru.

Sehingga jika sudah dapat satu lembah emas, dia akan mau dua lembah emas, dan seterusnya. Sifatnya material, sifat dasar manusia secara naluriah itu, dia tidak senang jika diminta orang lain meski kaya raya.

Baca Juga

Inilah sebab yang bisa menjadikan manusia itu bakhil karena kecintaannya pada dunia atau harta itu lebih besar, kata Kiai Ahsin.Di dalam Alquran, level pelit terbagi- bagi. Ada bakhil yang sifatnya berdosa, yakni orang pelit yang tidak mau memberikan zakat meskipun itu wajib.

Ada pula bakhil yang sifatnya tidak baik dalam etika sosial, yakni orang yang abai dan enggan menyisihkan harta kepada orang-orang yang membutuhkan. 

Terhadap orang-orang yang bakhil tersebut, kata Kiai Ahsin, agama sangat melarang sikapnya. Terlebih, Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang yang pelit bukan bagian dari umat Nabi. Nabi berkata, Laisa minna, laisa minna. Yang artinya, (Orang yang pelit itu)bukan bagian dari kami. 

Dalam rangka itu, umat Islam sejatinya harus memahami bahwa setiap harta dan karunia yang didapat adalah milik Allah SWT. Allah menitipkan harta tersebut kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya untuk diambil kembali dengan cara-cara yang Dia perin tahkan.

Jadi istilahnya itu, kalau bahasa saya, Allah memerintahkan kita untuk kasih DP (down payment). Masa DP saja tak mau? katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement