Jumat 24 Jun 2022 21:58 WIB

ASITA Garap Potensi Desa Wisata Sulsel

PR saat ini adalah mengarahkan wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah warga menikmati objek wisata Desa Bambo Park di Desa Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad (12/6/2022). Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan mengaku tertarik menggarap potensi desa wisata khususnya yang ada di Sulsel.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Sejumlah warga menikmati objek wisata Desa Bambo Park di Desa Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad (12/6/2022). Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan mengaku tertarik menggarap potensi desa wisata khususnya yang ada di Sulsel.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan mengaku tertarik menggarap potensi desa wisata khususnya yang ada di Sulsel.

Ketua DPD ASITA Sulsel Didi Leonardo Manaba di Makassar, Jumat (24/6/2022), mengatakan, desa wisata yang ada di daerah itu memiliki daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan.

Baca Juga

"Pengembangan desa wisata di sejumlah daerah sudah baik khususnya yang masuk 50 besar ADWI 2022. Adapun yang menjadi PR kita bagaimana agar wisatawan mau masuk ke Sulsel lalu, kita sama-sama arahkan mengunjungi desa wisata," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk desa wisata di Bali memang sudah berjalan. Pengembangan potensi desa wisata di Bali, kata dia, lebih mudah karena daerah itu sudah dikenal masyarakat dan menjadi tujuan wisata.

Dengan demikian, pihak terkait lebih mudah menawarkan ke para wisatawan untuk berkunjung ke berbagai desa wisata di Bali.

Didi mengatakan, desa wisata telah menjadi salah satu program prioritas Kemenparekraf/Baparekraf RI melalui Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Untuk itu, para pemangku kepentingan selayaknya memanfaatkan momen ini untuk mengarahkan setiap pengunjung yang datang ke daerah untuk bisa melihat potensi di desa wisata.

Meski tujuan utamanya ke daerah dalam rangka urusan bisnis, sejatinya kata Didi, tetap berpeluang untuk menyentuh sektor pariwisata beserta seluruh sub sektor di dalamnya seperti homestay dan kuliner. "Setiap orang yang berkunjung ke daerah di Sulsel, arahkan melihat potensi yang daerah miliki. Jadikanlah satu kewajiban, mau datang untuk urusan bisnis atau pariwisata, arahkan ke desa wisata, arahkan ke destinasi wisata baru," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement