Jumat 24 Jun 2022 16:25 WIB

Bangka Barat Bantu Edukasi Pengalihan Subsidi Gas ke Kompor Listrik

Peralihan subsidi dengan memberikan bantuan kompor induksi bagi warga.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi penggunaan kompor induksi berenergi listrik (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siap menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait rencana pengalihan subsidi bahan bakar gas atau Liquified Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram ke kompor listrik untuk rumah tangga.
Foto: dok. PLN UID JTY
Ilustrasi penggunaan kompor induksi berenergi listrik (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siap menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait rencana pengalihan subsidi bahan bakar gas atau Liquified Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram ke kompor listrik untuk rumah tangga.

REPUBLIKA.CO.ID, MENTOK -- Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siap menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait rencana pengalihan subsidi bahan bakar gas atau Liquified Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram ke kompor listrik untuk rumah tangga.

"Saat ini PLN bersama Pemerintah Pusat sedang menggodok rencana percepatan peralihan ini. Kami di daerah siap membantu melakukan sosialisasi dan edukasi jika suatu saat dibutuhkan," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat Agus Setyadi di Mentok, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga

Menurut dia, rencana peralihan subsidi dengan memberikan bantuan kompor induksi bagi warga yang selama ini mendapatkan subsidi bahan bakar gas tiga kilogram dinilai positif dan perlu mendapatkan dukungan. "Bahkan kami juga telah memfasilitasi pengajuan bantuan kompor listrik ke PLN yang nantinya akan kami salurkan ke para pelaku industri kecil dan menengah (IKM)," katanya.

Ia memastikan, upaya pengajuan bantuan itu sebagai salah satu bentuk keseriusan Pemkab Bangka Barat dalam mendukung peralihan gas ke kompor listrik sekaligus mengenalkan kompor listrik yang dinilai memiliki banyak keunggulan.

Terkait rencana peralihan subsidi ke kompor listrik, menurut dia, yang perlu mendapatkan perhatian bersama adalah kekuatan daya listrik setiap rumah tangga yang akan mendapatkan bantuan kompor listrik tersebut agar bantuan dapat bermanfaat. "Kami berharap kompor listrik yang akan diberikan kepada warga nantinya benar-benar bisa dimanfaatkan, jangan sampai kompor bantuan itu daya listriknya lebih besar dibandingkan daya listrik rumah tangga penerima," ujarnya.

Selain itu, seluruh instansi terkait diharapkan bisa bersama-sama membangun citra yang baik terkait rencana tersebut agar masyarakat tertarik untuk beralih ke kompor listrik. "Perlu langkah bersama untuk memberikan informasi yang tepat dan jelas terkait keunggulan kompor listrik, misalnya kompor listrik lebih murah, lebih ramah lingkungan, mudah penggunaan dan keunggulan lainnya," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo beberapa hari lalu menyebutkan PLN bersama Pemerintah Pusat sedang menggodok program kompor induksi sebagai pengganti subsidi LPG.

Darmawan mengatakan harga keekonomian pengadaan kompor listrik berkisar Rp 10.350 ekuivalen dengan pengadaan satu kilogram LPG yang senilai Rp 18.000, sehingga perpindahan penggunaan kompor induksi akan memberikan penghematan cukup besar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement