Jumat 24 Jun 2022 11:06 WIB

Saham Toyota dan Subaru Turun Setelah Umumkan Penarikan Mobil Listrik

Toyota menarik mobil listrik pertamanya dari pasar karena risiko roda lepas.

Seorang anak laki-laki melintas di depan logo Toyota di Tokyo, Rabu (15/1). Saham Toyota Motor Corp dan Subaru Corp turun pada perdagangan Jumat (24/6/2022) setelah kedua pembuat mobil Jepang itu mengumumkan penarikan kendaraan listrik (EV) produksi massal pertama mereka untuk pasar global.
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Seorang anak laki-laki melintas di depan logo Toyota di Tokyo, Rabu (15/1). Saham Toyota Motor Corp dan Subaru Corp turun pada perdagangan Jumat (24/6/2022) setelah kedua pembuat mobil Jepang itu mengumumkan penarikan kendaraan listrik (EV) produksi massal pertama mereka untuk pasar global.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Saham Toyota Motor Corp dan Subaru Corp turun pada perdagangan Jumat (24/6/2022) setelah kedua pembuat mobil Jepang itu mengumumkan penarikan kendaraan listrik (EV) produksi massal pertama mereka untuk pasar global. Penarikan dilakukan karena risiko roda bisa lepas.

Penarikan kembali oleh Toyota terhadap 2.700 unit SUV bZ4X yang diluncurkan kurang dari dua bulan lalu di Jepang, merupakan kemunduran bagi produsen mobil terbesar di dunia itu berdasarkan penjualan, ketika berusaha untuk mengambil saingan EV yang lebih besar Tesla Inc. Seorang juru bicara Toyota mengatakan pada Kamis (23/6/2022) tidak setiap model menjadi sasaran penarikan tetapi menolak untuk mengatakan berapa banyak yang telah dibuat secara keseluruhan.

Baca Juga

Subaru juga mengatakan menarik sekitar 2.600 unit Solterra, kendaraan listrik pertama yang dikembangkan bersama dengan Toyota, secara global. 

Regulator keselamatan Jepang mengatakan tikungan tajam dan pengereman mendadak dapat menyebabkan baut hub kendor, meningkatkan risiko roda terlepas dari kendaraan. Dikatakan tidak mengetahui adanya kecelakaan yang disebabkan oleh cacat tersebut.

Saham Subaru merosot hampir 5,0 persen dan saham Toyota turun 1,6 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement