Jumat 24 Jun 2022 08:17 WIB

Bocorkan Soal Ujian Nasional kepada Putrinya, Anggota Parlemen Aljazair Dipenjara

Kecurangan dalam ujian sekolah meningkat di Aljazair

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Ujian (Ilustrasi) Seorang anggota parlemen Aljazair dipenjara selama tiga tahun, karena mencoba membocorkan soal ujian matematika kepada putrinya.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian (Ilustrasi) Seorang anggota parlemen Aljazair dipenjara selama tiga tahun, karena mencoba membocorkan soal ujian matematika kepada putrinya.

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Seorang anggota parlemen Aljazair dipenjara selama tiga tahun, karena mencoba membocorkan soal ujian matematika kepada putrinya. Seorang anggota parlemen dari Front Pembebasan Nasional (FLN) yang berkuasa, Abdenacer Ardjoun, ditahan pada awal bulan ini setelah mencoba menyelundupkan sebuah amplop yang berisi jawaban soal ujian nasional kepada putrinya. 

Ardjoun meminta bantuan kepala polisi setempat untuk memberikan kunci jawaban soal ujian kepada putrinya. Kepala polisi tersebut juga ikut terseret ke dalam penjara atas tuduhan percobaan penipuan dan penyalahgunaan jabatan. 

Baca Juga

Selain itu, kepala sekolah dan satu orang lainnya yang terlibat juga dijatuhi hukuman serupa. Di bawah hukum Aljazair, kekebalan anggota parlemen hanya berlaku untuk kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. 

Dilansir Middle East Monitor, Jumat (24/6/2022), kecurangan dalam ujian sekolah  meningkat di Aljazair dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu telah mendorong pihak berwenang untuk menindaknya. Tahun lalu, 31 orang dipenjara antara enam bulan dan tiga tahun karena mencoba membocorkan kunci jawaban soal ujian nasional sekolah menengah.

Pemerintah Aljazair telah mengambil tindakan untuk mengatasi kecurangan dalam ujian sekolah. Tindakan tersebut mencakup penutupan internet secara luas dan pemblokiran sementara pada jaringan media sosial selama periode ujian.

Pemerintah Aljazair juga menjatuhkan hukuman penjara hingga 15 tahun kepada pihak yang membocorkan soal ujian. Memotong akses internet selama ujian sekolah menengah adalah tindakan yang sering dilakukan untuk mencegah kecurangan di beberapa negara Arab, termasuk Irak dan Sudan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement