Jumat 24 Jun 2022 02:28 WIB

Pakar: Butuh Pengamatan untuk Transisi Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi

Pakar sebut butuh pengamatan dalam jangka waktu tertentu untuk transisi endemi.

Pakar sebut butuh pengamatan dalam jangka waktu tertentu untuk transisi endemi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pakar sebut butuh pengamatan dalam jangka waktu tertentu untuk transisi endemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virologi Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan transisi dari pandemi COVID-19 menjadi endemi membutuhkan pengamatan dalam jangka waktu tertentu. "Yang disebut dengan endemi adalah pengamatan penyakit di suatu daerah atau di suatu negara pada waktu tertentu," kata Mahardika dalam acara Talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru", yang diikuti di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Dia mengatakan, suatu daerah bisa dikatakan memasuki masa endemi saat jumlah kasusnya relatif melandai dengan sedikit lonjakan-lonjakan kasus. "Kalau sepanjang situasinya mendatar, dengan sedikit letupan-letupan kecil, itu boleh nanti kita klaim Indonesia itu sudah memasuki fase endemi," katanya.

Baca Juga

Selain itu, sebelum dinyatakan memasuki fase endemi, dibutuhkan pengamatan terhadap situasi penyakit selama minimal 3 bulan atau lebih. "Periode waktu tertentu tidak bisa satu hari, tidak bisa satu pekan, minimal 3 bulan, minimal 6 bulan, lebih baik lagi satu tahun," kata Guru Besar Universitas Udayana ini.

Pihaknya mengatakan wajar bila terjadi peningkatan jumlah kasus, namun selama disertai dengan peningkatan jumlah testing. "Kalau testing kenapa kemudian terjadi peningkatan jumlah orang, karena testing-nya meningkat," katanya.

Mahardika mengatakan selama indikator tingkat hunian rumah sakit dan kematian akibat COVID-19 tetap rendah, maka situasi masih dapat dikatakan terkendali. "Saya kira ini wajar sekali dan indikator yang paling baik saat ini kita pakai adalah tingkat hunian rumah sakit dan fatalitas," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement