Kamis 23 Jun 2022 23:32 WIB

150 Calon PMI NTB Diberangkatkan Menggunakan Pesawat Sewaan

Pemberangkatan secara legal akan menguntungkan PMI dan negara.

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 150 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sempat tertunda penempatannya, akhirnya diberangkatkan ke Malaysia menggunakan pesawat sewaan, Sime Darby Plantation. Para pahlawan devisa itu dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi, di Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) NTB di Mataram, Kamis (23/6/2022).

Hadir pada acara pelepasan tersebut, perwakilan Sime Darby Plantation, Mohd Azan Bin Yaacob, perwakilan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dan perwakilan empat Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). "Saya berbangga atas dibukanya kembali lapangan kerja di Malaysia untuk masyarakat NTB," kata Gita Aryadi.

Baca Juga

Ia menegaskan, pemerintah akan siap membantu apabila ada suatu permasalahan di kemudian hari. "Negara akan tumpah darah membantu kalau sudah prosedural," ujarnya.

Kadisnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi juga mengingatkan tentang urgensi pengiriman PMI secara prosedural. Menurut dia, isu yang berkembang selama ini terkait dengan susahnya mendapatkan izin merupakan permainan para calo ilegal.

"Sekarang isu yang dibuat seolah-olah ini sulit, itu dibuat oleh tekong dan mafia yang tidak punya izin sebenarnya," kata dia.

Direktur Utama PT Cipta Rezeki Utama, Erman Akbar Sopyan, yang ditunjuk sebagai panitia mewakili empat P3MI, mengatakan pemberangkatan perdana tersebut sebagai jawaban atas penantian panjang para calon PMI NTB yang sudah menunggu hampir tiga tahun lantaran pandemi Covid-19. "Pemberangkatan perdana kali ini paling istimewa karena Sime Darby Plantation, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Malaysia yang bergerak di bidang perkebunan sawit mencarter pesawat khusus untuk menjemput CPMI asal NTB," katanya.

Bekerja di Sime Darby Plantation, menurut dia, terjamin dengan pendapatan tinggi. Bahkan, saat Covid-19 dan harga minyak dunia tinggi, PMI bisa mendapatkan gaji hingga Rp 26 juta sebulan.

Sementara, rata-rata gaji normal sebesar 1.500 ringgit hingga 3.000 ringgit per bulan, bahkan lebih. "Atau bisa mencapai Rp 10 jutaan sebulan, asal PMI tekun dan rajin bekerja. Untuk itu, diharapkan para CPMI yang diberangkatkan ini benar-benar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya peluang bekerja di Sime Darby," katanya.

Sebanyak 150 orang PMI yang diberangkatkan ke Malaysia direkrut oleh empat P3MI, yakni PT Cipta Rezeki Utama, PT Cahaya Lombok, PT Primadaya Pratama Pandu Karya, dan PT Wira Karitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement