Kamis 23 Jun 2022 21:31 WIB

Kementan: NTT Kini Pemasok Sapi Terbesar di Indonesia untuk Idul Qurban

Di tengah wabah PMK pengiriman sapi untuk Idul Adha dari NTT naik sekitar 30 persen

Petugas Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian memeriksa kondisi sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Petugas Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian memeriksa kondisi sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kementerian Pertanian menilai saat ini Nusa Tenggara Timur menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang menjadi pemasok sapi terbanyak untuk kebutuhan Idul Qurban di sejumlah provinsi.

"Untuk saat ini NTT menjadi pemasok terbanyak sapi ke Jabodetabek, Sulawesi dan Kalimantan. Dan untuk bulan Juni saja sudah 18 ribu ekor sapi yang dikirim," kata Irjen Kementan Jan Samuel Maringka di Kupang, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Hal ini disampaikan saat meninjau dan melepas keberangkatan 550 ekor sapi untuk kebutuhan Idul Adha 1443 Hijriah tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Maringka mengatakan bahwa NTT menjadi provinsi yang kini sangat dibutuhkan untuk memasok sapi, khususnya untuk kebutuhan Idul Adha.

Pasalnya sejumlah daerah pemasok sapi kini sudah terpapar kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan yang kini jumlah provinsi yang terpapar terus bertambah dan menurut informasi terakhir ada 19 provinsi yang sudah terpapar PMK. "Ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu khawatir lagi karena NTT ada untuk Indonesia," tambah dia.

Dalam kesempatan tersebut juga Maringka sempat meminta petugas kesehatan dari Balai Karatina Kupang untuk agar memeriksa kesehatan sapi-sapi yang akan dikirim ke Banjarmasin dan daerah lain. "Teman-teman boleh lihat bahwa sapi-sapi NTT sehat-sehat semuanya. Gemuk-gemuk jadi tidak perlu khawatir, " tambah dia.

Kepala Balai Karantina Hewan Kelas I Kupang Yulius Umbu mengatakan bahwa di tengah wabah PMK pengiriman sapi untuk Idul Adha dari NTT naik sekitar 30 persen dari biasanya. "Saat ini juga proses pengiriman sapi menggunakan kapal tol laut dan juga kapal kargo," tambah dia.

Untuk mencegah terjadinya PMK dan agar pasokan sapi terus meningkat ke sejumlah daerah maka pihaknya rutin mengelar operasi pencegahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement