Kamis 23 Jun 2022 18:55 WIB

Bank Muamalat Kolaborasi Paper.id untuk Percepat Pendanaan Usaha Nasabah

Kerja sama ini memudahkan nasabah dalam mengakses produk usaha berbasis digital.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Bank Muamalat (ilustrasi). PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berkolaborasi dengan Paper.id dalam kerja sama strategis mempercepat transformasi digital untuk bisnis di Indonesia. Kerja sama ini sendiri diharapkan membantu para pelaku usaha dalam melakukan proses transaksi antar bisnis dan pendanaan.
Foto: Republika/Prayogi
Gedung Bank Muamalat (ilustrasi). PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berkolaborasi dengan Paper.id dalam kerja sama strategis mempercepat transformasi digital untuk bisnis di Indonesia. Kerja sama ini sendiri diharapkan membantu para pelaku usaha dalam melakukan proses transaksi antar bisnis dan pendanaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berkolaborasi dengan Paper.id dalam kerja sama strategis mempercepat transformasi digital untuk bisnis di Indonesia. Kerja sama ini sendiri diharapkan membantu para pelaku usaha dalam melakukan proses transaksi antar bisnis dan pendanaan.

CEO dan Co-founder Paper.id, Yosia Sugialam mengemukakan kerja sama ini tidak hanya akan mengurangi biaya dan waktu untuk melakukan transaksi antar bisnis, tapi sekaligus menghadirkan pendanaan supply chain yang transparan dan bersahabat berbasis syariah. Pelaku usaha akan lebih mudah mengakses pendanaan usaha berbasis invoice atau transaksi bisnis.

Baca Juga

"Dalam hal ini, pertukaran dokumen tersentralisasi di Paper.id dan dilakukan secara digital, sehingga histori transaksi serta validasi supplier, buyer, dan transaksinya dapat dilakukan dalam satu tempat, agar pendanaan tepat guna," katanya dalam keterangan pers, Kamis (23/6/2022).

Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Yulian Noor mengatakan, Bank Muamalat ingin menghadirkan solusi yang komprehensif bagi nasabah, khususnya di segmen korporat dan komersial. Kerja sama ini memungkinkan pengembangan value chain system yang memudahkan nasabah (supplier dan buyer) dalam mengakses produk-produk usaha berbasis digital.

"Value chain system sendiri merupakan suatu platform yang dapat digunakan sebagai solusi terkustomisasi bagi anchor dan mitra usahanya," katanya.

Sistem ini dapat menyesuaikan dengan metode pembayaran dan pola pembelian atau penjualan anchor dengan mitra usaha. Sehingga diperlukan aturan dalam bentuk petunjuk teknis pelaksanaan transaksi trade finance yang komprehensif.  

Perputaran uang usaha nasabah menjadi lebih lancar karena pembayaran dan pembelian barang usaha melalui pengajuan pendanaan modal kerja ke bank dilakukan secara digital. Sistem ini juga dapat memitigasi human error dalam proses pemeriksaan dokumen, monitoring dan reporting.

Proses pengajuan dokumen dapat dilakukan melalui platform Paper.id dimulai dari supplier yang membuat invoice via platform Paper.id. Untuk memperkuat validitas invoice, e-Meterai dan tanda tangan digital juga dihadirkan untuk membuat invoice bernilai sah dan dapat dikirimkan langsung secara digital melalui beberapa kanal seperti Email, Whatsapp maupun SMS.

Setelah itu, proses pengecekan oleh institusi keuangan dapat dilakukan secara digital lewat histori transaksi yang terekam langsung dalam platform Paper.id. Hal ini meningkatkan transparansi sekaligus mengurangi resiko-resiko operasional seperti ketidakcocokan nilai antar dokumen dan verifikasi dokumen.

"Jika sebelumnya proses ini bisa memakan waktu berhari-hari, dengan kerja sama ini, proses ini bisa dilakukan dalam satu hari saja," katanya.

Buyer dapat menikmati pendanaan usaha dan mengontrol tempo pembayaran. Sebaliknya supplier bisa menikmati pencairan invoice lebih cepat dari jatuh tempo dan arus kas keduanya juga tetap aman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement