Kamis 23 Jun 2022 15:13 WIB

Muslim di Shetland Ingin Ubah Toserba Jadi Masjid

Jika disetujui, masjid itu akan menjadi masjid paling utara di Inggris.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Masjid (ilustrasi). Muslim di Shetland Ingin Ubah Toserba Jadi Masjid
Foto: Dok Republika
Masjid (ilustrasi). Muslim di Shetland Ingin Ubah Toserba Jadi Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, SHETLAND -- Muslim di Kepulauan Shetland, Skotlandia kemungkinan akan mendapatkan masjid jika permohonan seorang pengusaha untuk mengubah tokonya menjadi tempat ibadah bagi umat Islam mendapat persetujuan dari otoritas setempat. Jika rencana itu berhasil, struktur di kota utama kepulauan Shetland di Skotlandia akan menjadi masjid paling utara di Inggris.

 

Baca Juga

Dengan tidak adanya tempat ibadah, sekitar 30 Muslim yang tinggal di pulau-pulau harus menggunakan kamar di atas restoran untuk sholat Jumat. Mereka diizinkan menggunakan mushala di Rumah Sakit Gilbert Bain, tetapi pembatasan pandemi mengganggu pengaturan.

 

Pengusaha Ghufar Razaq datang ke pulau tersebut dengan orang tuanya pada 1970. Dia berpikir bangunan tokonya tidak terpakai selama beberapa tahun dapat diubah menjadi tempat ibadah umum dan kegiatan rekreasi serta pusat dukungan Muslim.

 

"Bangunan tersebut akan menjadi tempat bagi umat Muslim untuk berpartisipasi dalam shalat berjamaah setiap Jumat dan selama festival Islam dan hari-hari suci," tulis permohonan itu dilansir dari Eastern Eye, Rabu (22/6/2022).

Razak, yang telah mengumpulkan Rp 172 juta untuk memasok scrub ke panti jompo selama pandemi, mengatakan jika rencana masjid berhasil, pulau-pulau itu bisa mendapatkan seorang imam. “Kami telah menggunakan rumah dan [ruang] di atas toko dan bahkan rumah sakit untuk sementara waktu.  Dengan banyak dokter locum (Muslim) datang ke Shetland selama bertahun-tahun, salah satu pertanyaan pertama mereka adalah, di mana sholat Jumat diadakan?" kata Razaq. 

“Saya sendiri telah berada di sini selama lebih dari 50 tahun. Bahkan sebelum itu, saya yakin ada seorang dokter Muslim yang tinggal di Unst,” tambahnya, merujuk pada pulau paling utara di Inggris yang berpenghuni.

 

Populasi Muslim sangat kecil di pulau-pulau ini, sekitar 70 orang pada awal 2000-an. Saat ini jumlahnya berkurang karena banyak keluarga bermigrasi ke daratan Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement