Kamis 23 Jun 2022 13:46 WIB

Penyintas Gempa Afghanistan Gunakan Tangan Kosong untuk Gali Jalan Keluar

Gempa berkekuatan 6,1SR telah merobohkan rumah dan menewaskan 1.000 orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Warga Afghanistan mencari korban selamat di desa Gyan, di provinsi Paktika, Afghanistan, Rabu, 22 Juni 2022. Gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah pegunungan Afghanistan timur Rabu pagi, meratakan rumah-rumah batu dan bata lumpur dalam gempa paling mematikan di negara itu. dalam dua dekade, kantor berita pemerintah melaporkan.
Foto: AP Photo/Ebrahim Nooroozi
Warga Afghanistan mencari korban selamat di desa Gyan, di provinsi Paktika, Afghanistan, Rabu, 22 Juni 2022. Gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah pegunungan Afghanistan timur Rabu pagi, meratakan rumah-rumah batu dan bata lumpur dalam gempa paling mematikan di negara itu. dalam dua dekade, kantor berita pemerintah melaporkan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Penduduk di Distrik Gayan, Provinsi Paktika, Afghanistan yang terjebak dalam reruntuhan bangunan berusaha untuk menyelamatkan diri sendiri. Dengan menggunakan tangan kosong, mereka menggali tanah dan menyingkirkan puing bangunan yang menimpa mereka akibat gempa.

Gempa dahsyat berkekuatan 6,1 skala ritcher telah merobohkan rumah dan menewaskan sekitar 1000 orang. Penduduk desa di Distrik Gayan, berdiri di atas reruntuhan batu bata yang dulunya merupakan bangunan rumah. Penduduk desa lain dengan hati-hati berjalan melalui lorong-lorong tanah, dan berpegangan pada dinding yang rusak dengan balok kayu untuk membuat jalan keluar.

Baca Juga

"Kami meminta Islamic Emirate of Afghanistan dan seluruh negeri untuk membantu kami. Kami tidak memiliki apa-apa termasuk tenda sebagai tempat tinggal," kata seorang korban selamat yang bernama Hakimullah. 

Gempa itu berpusat di Provinsi Paktika, sekitar 50 kilometer barat daya Provinsi Khost. Para ahli memperkirakan kedalaman gempa hanya 10 kilometer, dan gempa dangkal cenderung menyebabkan lebih banyak kerusakan. Badan seismologi Eropa mengatakan, gempa itu terasa hingga lebih dari 500 kilometer oleh 119 juta orang di Afghanistan, Pakistan dan India. Namun sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa di Pakistan dan India.

photo
Dalam gambar yang diambil dari video dari Kantor Berita Negara Bakhtar, pejuang Taliban mengamankan helikopter pemerintah untuk mengevakuasi orang yang terluka di distrik Gayan, provinsi Paktika, Afghanistan, Rabu, 22 Juni 2022. - (Bakhtar State News Agency via AP)

Di distrik Spray, Provinsi Khost  juga mengalami kerusakan serius. Orang-orang duduk di bawah tenda darurat yang terbuat dari selimut yang tertiup angin. Para penyintas dengan cepat mempersiapkan jenazah termasuk anak-anak dan bayi untuk dimakamkan. Para pejabat khawatir, jumlah korban tewas akan meningkat. 

“Sulit untuk mengumpulkan semua informasi yang tepat karena itu adalah daerah pegunungan. Informasi yang kami miliki adalah apa yang kami kumpulkan dari penduduk daerah ini," ujar Kepala Distrik Speray, Sultan Mahmood. 

Operasi penyelamatan mengalami kendala karena kondisi medan yang sulit, seperti hujan lebat, tanah longsor dan banyak desa terletak di daerah lereng bukit yang tidak dapat diakses.  

"Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat telah tiba dan dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," ujar seorang petugas kesehatan yang berbicara dengan syarat anonim di sebuah rumah sakit di Provinsi Paktika yang dilanda gempa.  

 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement