Kamis 23 Jun 2022 09:52 WIB

AS Perluas Kapasitas Pengujian Cacar Monyet

Ada 142 kasus cacar monyet yang dilaporkan di 24 negara bagian, termasuk Washington.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Poster Broadway muncul di luar Teater Richard Rodgers selama penguncian Covid-19 di New York pada 13 Mei 2020. Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memperluas kapasitas pengujian cacar monyet ke lima perusahaan laboratorium komersial.
Foto: Photo by Evan Agostini/Invision/AP
Poster Broadway muncul di luar Teater Richard Rodgers selama penguncian Covid-19 di New York pada 13 Mei 2020. Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memperluas kapasitas pengujian cacar monyet ke lima perusahaan laboratorium komersial.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memperluas kapasitas pengujian cacar monyet ke lima perusahaan laboratorium komersial. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya kasus cacar monyet.

Hingga Selasa (21/6/2022), terdapat 142 kasus cacar monyet yang dilaporkan di 24 negara bagian, termasuk Washington DC. Kasus pertama cacar monyet di AS dilaporkan pada 17 Mei.

Baca Juga

"Semua orang Amerika harus peduli dengan kasus cacar monyet. Saat ini kami memiliki alat untuk memerangi dan mengobati kasus di Amerika. Dengan  memperluas jumlah lokasi pengujian di seluruh negeri, kami memungkinkan siapa saja yang perlu diuji untuk melakukannya," ujar Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan (HHS), Xavier Becerra.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengirimkan tes cacar monyet ke lima perusahaan laboratorium komersial yaitu Aegis Science, Labcorp, Mayo Clinic Laboratories, Quest Diagnostics, dan Sonic Healthcare. HHS mengatakan, penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan laboratorium komersial ini pada awal Juli.

"Laboratorium komersial akan memperluas kapasitas pengujian secara nasional, dan membuat pengujian lebih nyaman serta dapat diakses oleh pasien dan penyedia layanan kesehatan," kata HHS.  

Wabah cacar monyet telah menyebar di lebih dari 40 negara non-endemik. Sejauh ini kasus cacar monyet yang dikonfirmasi melebihi 3.000 kasus. Menurut CDC, cacar monyet dapat menyebar melalui transmisi cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi. Termasuk melalui bahan yang mereka sentuh seperti pakaian atau sprei. Virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi dalam kandungan.

Gejala cacar monyet meliputi sakit kepala, demam, nyeri otot, kelelahan, dan ruam yang khas pada kulit. Kebanyakan orang yang terkena penyakit ini sembuh dalam beberapa minggu. Penyakit cacar monyet memiliki tingkat kematian sekitar 10 persen.

Dr Neema Madhusoodanan Nambiar dari Bareen International Hospital mengatakan, infeksi cacar monyet dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, misalnya gigitan atau cakaran. Cacar monyet juga dapat ditularkan langsung oleh orang yang terinfeksi melalui kontak langsung melalui ruam kulit, cairan tubuh, dan tetesan pernapasan.

“Orang yang terinfeksi dapat menular dari 1 hari sebelum timbulnya ruam hingga 21 hari setelah gejala pertama, atau sampai semua lesi kulit menjadi koreng dan gejala lainnya hilang,” ujar Namibia.

 

 

 

 

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement