REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pendukung garis keras alias ultras Inter Milan memperingatkan calon penyerang Romelu Lukaku untuk insiden pengkhianatannya terhadap La Beneamata pada musim panas 2021 lalu.
Lukaku saat itu memutuskan untuk meninggalkan Inter dengan bergabung bersama Chelsea senilai 97,5 juta pounds. Ia meyakini kembalinya ke Stamford Bridger bakal menghapus periode buruk pada awal kariernya berkostum the Blues.
Namun, karier Lukaku di tanah Inggris tak pernah mengkilap ketika ia bermain untuk Inter. Lukaku gagal membayar ekspektasi Chelsea dan saat ini ia dilaporkan akan pulang ke Stadion Giuseppe Meazza.
Kembalinya penyerang asal Belgia ke Inter tidak serta merta disukai oleh ultras klub, Curva Nord. Mereka menginstruksikan kepada pendukung lain untuk tidak merayakan kembalinya sang pemain.
"Curva Nord mendukung Inter Milan dan tak akan melakukan protes apapun terhadap pemain, terlepas dari perilakunya musim panas lalu. Karena itu tak akan ada yang menyambutnya," tulis sebuah pesan dari ultras Inter Milan dikutip Daily Mail, Kamis (23/6).
Selain itu Curva Nord mengatakan, Lukaku harus mendapatkan kembali rasa hormat dari mereka setelah mendukungnya seperti raja selama periode pertamanya di Inter Milan.
"Kami mendorong semua interisti untuk tidak jatuh ke dalam jebakan. Kami memperhatikan pengkhianatan Lukaku dan sangat kecewa," sambung pernyataan tersebut.
Di atas kertas, transfer Lukaku jelas sangat merugikan untuk Chelsea. The Blues mengeluarkan banyak uang untuk sang pemain.
Kini tim asal London harus meminjamkan Lukaku dengan biaya 8 juta euro lantaran Inter tidak punya cukup uang untuk membeli pesepak bola berusia 29 tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
