Rabu 22 Jun 2022 23:34 WIB

Polisi Ungkap Motif Nelayan Bunuh Dua Wanita di Pantai Ujunggenteng

Nelayan diduga bunuh dua wanita di Pantai Ujunggenteng karena merasa kesal

Rep: Riga Nurul Iman/Antara/ Red: Christiyaningsih
Nelayan diduga bunuh dua wanita di Pantai Ujunggenteng karena merasa kesal. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Nelayan diduga bunuh dua wanita di Pantai Ujunggenteng karena merasa kesal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi mengungkap motif tersangka SS, nelayan yang diduga membunuh dua perempuan di salah satu kafe di wilayah Pantai Ujunggenteng, Kampung Kalapacondong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Tersangka kami tangkap hari ini di gubuk yang berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuhanratu/Kecamatan Palabuhanratu. Dari hasil penyidikan tersangka mengaku menghabisi nyawa dua perempuan itu karena kesal," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan di Sukabumi, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga

Menurut Hermawan, kronologi SS membunuh Ad dan As berawal pada Ahad (19/6/2022) tersangka minum-minuman keras di kafe milik As dan ditemani oleh Ad di wilayah Kecamatan Ciracap. Selepas pesta minuman keras, SS kemudian membayar Ad untuk berhubungan badan.

Namun, setelah uang diberikan kepada Ad untuk tarif kencannya, Ad menolak berhubungan badan dengan SS yang akhirnya terjadi cekcok mulut. Tidak terima dan merasa ditipu oleh korban, tersangka kemudian mengambil sebilah pisau dari dalam jok motornya yang kemudian langsung menusukkan ke punggung Ad.

As yang melihat pegawainya dibunuh di depan matanya kemudian menjerit untuk meminta tolong. Khawatir teriakan As mengundang kedatangan warga, akhirnya SS pun melakukan penyerangan dan menusukkan pisaunya ke perut As. Korban As yang saat itu terus berontak dan melawan mengakibatkan lengan SS terluka oleh pisaunya sendiri.

Tersangka yang makin kalap kemudian menarik As ke laut dan menenggelamkannya hingga meninggal dunia. SS kemudian melarikan diri ke Palabuhanratu dan bersembunyi di salah satu gubuk yang ada di sekitar TPI Palabuhanratu. Saat ditemukan kondisi jasad Ad berada di pinggir pantai dan jasad As ditemukan nelayan mengambang di laut. Berselang tiga hari akhirnya tersangka ditangkap di tempat persembunyiannya.

"Jadi motif tersangka melakukan pembunuhan tersebut pertama kesal ditolak Ad untuk berhubungan intim dengan alasan sedang datang bulan. Sementara SS membunuh As karena korban berteriak sehingga khawatir aksinya diketahui warga sekitar," kata Hermawan.

Barang bukti yang disita dari pelaku yakni handphone milik korban dan tersangka, perhiasan tersangka, pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa Ad dan As serta sepeda motor milik tersangka. SS pun dijerat dengan pasal 338 subsider 351 dan atau 365 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman kurungan penjara 15 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement