Rabu 22 Jun 2022 23:05 WIB

Stoking Kompresi Bantu Kurangi Risiko Deep Vein Thrombosis Selama Penerbangan

Deep vein thrombosis tidak dapat disepelekan karena bisa berakibat fatal.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Jamaah calon haji memasuki pesawat yang akan membawanya ke Tanah Suci di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (4/6/2022). Memakai stoking kompresi dapat membantu mencegah deep vein thrombosis selama penerbangan menuju ke Tanah Suci.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Jamaah calon haji memasuki pesawat yang akan membawanya ke Tanah Suci di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu (4/6/2022). Memakai stoking kompresi dapat membantu mencegah deep vein thrombosis selama penerbangan menuju ke Tanah Suci.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Panjangnya waktu perjalanan dan kondisi lingkungan udara yang berbeda dengan lingkungan daratan akan berpengaruh pada kondisi kesehatan jamaah calon haji. Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia Makkah, dr Itah Sri Utami SpKP, menjelaskan, salah satu risiko yang mungkin dialami ialah deep vein thrombosis (DVT) akut.

"Deep vein thrombosis bisa saja menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kematian jamaah selama penerbangan, apalagi jamaah kita banyak yang memiliki komorbid, seperti gangguan kardiovaskuler dan diabetes melitus," jelas dr Itah yang merupakan spesialis kedokteran penerbangan, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga

Deep vein thrombosis adalah kondisi terjadinya penggumpalan atau pembekuan darah di pembuluh darah vena. Biasanya, keluhan itu muncul di area betis dan paha.

Darah yang membeku dapat membuat aliran darah terhambat. Dr Itah menjelaskan penderita deep vein thrombosis bisa merasakan bengkak di area tungkai, nyeri atau kram, serta kesemutan.

Kondisi tersebut tidak dapat dianggap sepele karena dapat saja menyebabkan kematian. Andaikan darah yang membeku itu mengalir sampai ke paru, kondisi fatal dapat terjadi. Penderita bisa mengalami emboli paru, yakni tersumbatnya pembuluh vena di paru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement