Kamis 23 Jun 2022 05:47 WIB

Subsidi BBM Membengkak, Jokowi: Sampai Kapan APBN Kita Kuat Menahan Ini?

Jokowi menyebut subsidi BBM melompat dari Rp 152 triliun menjadi Rp 502 triliun.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Ketua DPR, Puan Maharani mengunjungi Persemaian Mentawir di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Penajem Pasar Utara, Kaltim, Rabu (22/6).
Foto: Republika/Irfan Junaidi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Ketua DPR, Puan Maharani mengunjungi Persemaian Mentawir di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Penajem Pasar Utara, Kaltim, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung tentang besarnya subsidi yang diberikan negara terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air. Hal itu diutarakannya di sela kunjungan kerjanya ke Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/6/2022).

"Kita harus mensubsidi ke sana (harga BBM), dari Rp 152 triliun melompat kepada Rp 502 triliun. Ini besar sekali," ujar Presiden saat menghadiri pembukaan Kongres Nasional ke-32 dan Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota ke-31 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Samarinda, Rabu.

Baca Juga

Di hadapan PMKRI, Presiden menjelaskan saat ini dunia tidak berada pada posisi normal, karena penuh dengan ketidakpastian, sulit dikalkulasi dan diprediksi. "Kita belum sembuh dari Covid. Covid-19 masih ada sekarang ini. Dua minggu yang lalu kita masih berada di angka 200-300 kasus harian, dalam 5 hari belakangan ini sudah naik lagi ke 1.200," tutur Presiden.

Di saat pemulihan belum selesai, terjadi perang Ukraina dengan Rusia yang semakin memicu kenaikan harga pangan dan energi di semua negara. "Inflasi di semua negara naik semuanya. Hati-hati mengenai ini. Ini sesuatu yang tidak mudah. Ada yang bertanya kepada saya, 'Pak di sini bensin Pertalite nggak naik masih 7.650, solar masih harganya harga lama, elpiji juga masih harganya harga lama?' Hati-hati itu bukan harga keekonomian, bukan harga yang seharusnya, itu adalah harga yang sudah disubsidi," ujar Jokowi.

Presiden kembali memberikan perbandingan harga BBM di Indonesia dengan di negara lain. Di Singapura dan Jerman, harga BBM dalam rupiah sudah mencapai Rp 31.000 per liter, di Thailand Rp 20.000 per liter dan di Amerika Rp 17.000 per liter.

"Kita masih Rp 7.650 (Pertalite). Dari mana harga ketemu ini? ya tadi disubsidi. Tapi sampai kapan kita tahan, APBN kita, fiskal kita, kuat menahan ini," kata Presiden.

Presiden menyampaikan yang dapat dilakukan saat ini adalah pemerintah bekerja keras menggeser anggaran-anggaran yang ada. Sebelumnya, persoalan besarnya subsidi BBM juga ditekankan Presiden Jokowi dalam sambutan dan arahannya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional II PDI Perjuangan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement