Rabu 22 Jun 2022 14:29 WIB

Uang Saku Jamaah Haji Utuh karena Segala Kebutuhan Dipenuhi PPIH

Setiap jamaah haji mendapatkan biaya hidup sebesar 1.500 riyal.

Petugas Seksi Transportasi Daker Makkah sedang melakukan simulasi pelaksanaan jalur Bus Shalawat di Makkah, Arab Saudi, Ahad (12/6). Sebanyak 204 bus shalawat akan melayani pergerakan para jamaah yang hendak sholat fardhu di Masjidil Haram. Uang Saku Jamaah Haji Utuh karena Segala Kebutuhan Dipenuhi PPIH
Foto: dok. Tim MCH
Petugas Seksi Transportasi Daker Makkah sedang melakukan simulasi pelaksanaan jalur Bus Shalawat di Makkah, Arab Saudi, Ahad (12/6). Sebanyak 204 bus shalawat akan melayani pergerakan para jamaah yang hendak sholat fardhu di Masjidil Haram. Uang Saku Jamaah Haji Utuh karena Segala Kebutuhan Dipenuhi PPIH

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Calon haji dari kloter 5 Embarkasi Aceh (BTJ) Ledian mengaku biaya hidup atau living cost yang diberikan di Tanah Air masih utuh hingga tiga hari di Tanah Suci karena semua kebutuhan mereka sudah disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

"Selama di sini saya belum pergunakan uang sendiri karena alhamdulillah semua makanan disediakan, transportasi juga sudah, tidak mungkin kita beli terlalu cepat oleh-oleh, kita fokus ibadah dulu. Sampai sekarang uang masih utuh," kata Ledian Mart, jamaah haji asal Aceh Barat, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga

Setiap jamaah haji mendapatkan biaya hidup sebesar 1.500 riyal atau setara sekitar Rp 6 juta untuk keperluan mereka selama di Tanah Suci. Di kampung halaman, Ledian biasanya menyisihkan uang untuk bersedekah di masjid atau memberikan kepada orang yang meminta sedekah.

"Di sini masjid tidak terlihat celengan, selama di sini saya belum bersedekah. Waktu manasik juga diberitahu kalau ada orang yang meminta-minta dilarang memberi," katanya.

Begitu pula dengan Ena Herisna asal daerah yang sama, mengaku uang yang dibawa dari Tanah Air masih utuh. "Karena tujuan kemari ibadah, begitu sampai ke Mekkah langsung ibadah, belum terpikir belum kemana-mana," katanya.

Ia mengaku semua kebutuhan mulai dari akomodasi, konsumsi hingga transportasi sudah tersedia gratis sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lain. Ena merasa pelayanan yang diberikan petugas haji luar biasa, begitu juga dengan tanggung jawab dan semangat petugas untuk membantu jamaah.

"Orang Indonesia the best, mungkin wajar orang-orang di luar sana cemburu dengan kita," ujar Ena.

Begitu pula dengan makanan yang disediakan, menurut dia, semuanya enak dan sesuai selera. Karena orang Aceh biasanya menyukai makanan pedas, maka ia tinggal menambahkan sambal jika rindu kampung halaman.

Pergi ke Masjidil Haram juga dimudahkan dengan adanya layanan bus shalawat yang beroperasi selama 24 jam. "Kami sudah tiga hari disini, sudah mengenal rute-rutenya, yang penting diingat saja bus nomor tiga warna hijau. Pulang pergi kasih tahu saja Raudhah 306 insya Allah sampai," katanya.

Raudhah merupakan wilayah di sektor tiga yang dilewati bus shalawat, sedangkan 306 adalah nomor hotel jamaah. Untuk memudahkan jamaah mengingat hotel mereka, hotel-hotel yang menjadi akomodasi di tandai dengan nomor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement