Rabu 22 Jun 2022 14:26 WIB

IMF: Perundingan Program Bailout Pakistan Alami Kemajuan

Pakistan mengharapkan lama program diperpanjang dan jumlah pinjaman ditambah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Bendera Pakistan. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Pakistan mengatakan perundingan mengenai program bailout sudah mencapai kemajuan.
Foto: www.tiptoptens.com
Bendera Pakistan. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Pakistan mengatakan perundingan mengenai program bailout sudah mencapai kemajuan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Dana Moneter Internasional (IMF) dan Pakistan mengatakan perundingan mengenai program bailout sudah mencapai kemajuan. Islamabad berharap peminjam dapat meningkatkan ukuran dan lama pinjaman menjadi 6 miliar dolar AS selama 39 bulan.

Perekonomian Pakistan tertatih-tatih di ambang krisis finansial. Cadangan devisa mengering dan nilai rupee Pakistan terhadap dolar AS berada di titik terendahnya. Pernyataan ini disampaikan saat program IMF masih belum ada kejelasan.

Baca Juga

"Diskusi antara staf IMF dan pihak berwenang pada kebijakan untuk memperkuat stabilitas ekonomi makro dalam beberapa tahun ke depan berlanjut, dan kemajuan penting telah dibuat atas anggara FY23," kata perwakilan tetap IMF di Islamabad Esther Perez Ruiz, Rabu (22/6/2022).

Pada bulan ini Pakistan mengungkapkan anggaran sebesar 9,5 triliun rupee atau 47 miliar dolar AS untuk 2022-2023. Tujuannya untuk memperketat konsolidasi fiskal demi menyakinkan IMF untuk memulai program bailout.

Namun pemberi pinjaman internasional itu mengatakan Pakistan harus melakukan langkah tambahan pada anggarannya sesuai dengan objektif kunci program IMF.

Menteri Keuangan Pakistan Miftah Ismail mengatakan kedua belah pihak menggelar pembicaraan pada Selasa malam dan sepakat pada langkah fiskal dan anggaran. Tapi masih perlu menyepakati serangkaian target-target moneter.

Ia tidak mengharapkan sisa pembicaraan akan "tersendat" dan mengharapkan adanya kesepakatan awal dalam ekonomi makro dan target-target finansial. Kemudian kesepakatan resmi. Rincian kesepakatan belum dapat diketahui.

"Saya juga mengharapkan lama program akan diperpanjang selama satu tahun dan jumlah pinjaman akan ditambah," katanya.

Ia menambahkan IMF belum menyetujuinya, tapi berdasarkan pembicaraan ia memprediksi dua hal itu akan berjalan.

Pakistan ingin meningkatkan ukuran dan durasi program ketika Ismail bertemu pejabat IMF di Washington pada April lalu. Pakistan mengikuti program IMF pada tahun 2019 tapi hanya setengah dana yang dicairkan karena Islamabad kesulitan untuk berada di jalur untuk mencapai target.

Dana pinjaman terakhir cair pada Februari dan tahapan peninjauan berikutnya dilakukan Maret. Tapi pemerintah mantan Perdana Menteri Imran Khan menerapkan batasan harga bahan bakar yang mengeluarkan target fiskal dan program IMF dari jalur. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement