Rabu 22 Jun 2022 14:14 WIB

Terbang Perdana Jakarta-Jogja, Erick Thohir: Pelita Air Konsepnya Kekinian

Pelita Air disiapkan untuk target penumpang milenial yang mencapai 69,38 persen

Menteri BUMN Erick Thohir dengan latar Pelita Air.
Foto: BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir dengan latar Pelita Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Masih dalam suasana seremoni pembukaan rute kedua, penerbangan berjadwal (regular flight) Jakarta-Yogyakarta-Jakarta, hari ini (22/7/2022) Menteri BUMN Erick Thohir beserta rombongan turut serta ikut terbang bersama Pelita Air dari Jakarta (CGK) menuju Yogyakarta (YIA) dalam penerbangan IP 240 pukul 06.40 WIB dan tiba pukul 07.54 waktu setempat. 

Ikut mendampingi dalam penerbangan tersebut, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembanga Usaha (SPPU) Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan Pelita Air Service Iman Rachman dan Direktur Utama Pelita Air Service Dendy Kurniawan.

Baca Juga

Erick Thohir mengatakan, Pelita Air memang disiapkan untuk target penumpang milenial yang jumlahnya saat ini mencapai 69,38 juta atau 26 persen dan satu generasi di atasnya, generasi X yang mencapai 58,65 juta atau 22 persen dari total seluruh penduduk Indonesia. Ia menilai persiapan Pelita Air cukup baik dan akan terus sama-sama ditingkatkan. 

"Pelita Air akan terus menambah pesawat, dengan konsep-konsep kekinian. Sebagai contoh yang tadi saya lihat, mereka punya service yangi lebih simple dalam penyediaan makanan. Selain itu entertaiment flight-nya juga menarik, kita bisa langsung download di HP masing-masing," katanya. 

Kehadiran Menteri BUMN ini menunjukkan Pemerintah mendukung penuh hadirnya Pelita Air dalam industri penerbangan berjadwal. Dendy Kurniawan menambahkan, “Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Pelita Air atas partisipasi Menteri BUMN Erick Thohir serta jajaran terbang bersama kami dan turut menyemarakkan seremonial pembukaan rute kedua penerbangan berjadwal Pelita Air ini,” ujarnya. 

Mengutip pernyataan Erick pada seremonial penerbangan pertama Pelita Air Jakarta-Bali tanggal 28 April lalu, kehadiran Pelita Air merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam mewujudkan keseimbangan ekonomi di industri pesawat terbang Tanah Air. Terlebih dengan melonjaknya harga tiket pesawat saat ini. 

"Saya meminta dan mengharuskan Pelita Air yang akan menjadi salah satu tulang punggung pembangunan industri penerbangan domestik" kata Erick. "Pelita Air harus jadi bagian dari bagian dalam menyehatkan industri pesawat terbang kita,” imbuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement