Rabu 22 Jun 2022 08:52 WIB

Jamaah Haji Diingatkan Tidak Berbisnis di Depan Ka'bah

Hindari berbisnis bagi jamaah haji di depan Ka'bah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Jamaah Haji Diingatkan Tidak Berbisnis di Depan Ka'bah. Foto:  Jamaah haji Indonesia yang telah bergeser ke Makkah dari Madinah melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Rabu (15/6).
Foto: dok. MCH
Jamaah Haji Diingatkan Tidak Berbisnis di Depan Ka'bah. Foto: Jamaah haji Indonesia yang telah bergeser ke Makkah dari Madinah melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Rabu (15/6).

IHRAM.CO.ID,PUTRAJAYA -- Jamaah haji Malaysia diimbau untuk tidak melakukan kegiatan bisnis atau mempromosikan produk mereka saat berada di depan Ka'bah. Hal tersebut disampaikan Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad.

Dia mengatakan, setiap peziarah harus memanfaatkan waktunya di Tanah Suci untuk fokus pada ibadah dan mencapai haji 'mabrur'.

Baca Juga

"Mereka harus fokus pada ibadah, terutama di depan Ka’bah, tempat di mana doa kita akan diterima. Hal seperti ini (kegiatan bisnis dan promosi) seharusnya tidak terjadi," kata dia dikutip di Bernama, Rabu (22/6/2022).

Lebih lanjut, ia menyebut perilaku seperti itu dapat mengganggu jamaah lainnya yang sedang menjalankan ibadahnya.

Baru-baru ini, video berdurasi 43 detik yang menunjukkan seorang peziarah mempromosikan produk penjualannya di depan Ka'bah menjadi viral di media sosial.

Adapun imbauan di atas ia sampaikan setelah menyerahkan penghargaan Excellence Service Award 2021 kepada 148 staf, dari lembaga di bawah Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama).

Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, Idris menghimbau PNS yang berada di bawah pengawasannya untuk mempraktekkan budaya kerja yang unggul, mencapai tujuan arahan administrasi dan bekerja sama sebagai sebuah keluarga.

“Kita semua adalah duta lembaga-lembaga Islam, apapun yang kita lakukan akan berdampak pada citra agama,” ujarnya.  

Sumber:

https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=2093190

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement