Rabu 22 Jun 2022 07:51 WIB

CEO Chevron Minta Joe Biden Setop Kritik Industri Minyak

Perusahaan energi dianggap Joe Biden telah mengorbankan konsumen.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Logo Chevron.
Foto: stateimpact.npr.org
Logo Chevron.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Chief Executive Officer (CEO) Chevron Mike Wirth meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berhenti mengkritik industri minyak dan gas. Wirth mendesak pendekatan terhadap kebijakan energi di Negeri Paman Sam diubah.

Wirth mengungkapkan, tidak ada cara mudah untuk mengatasi naiknya harga bensin yang telah menyentuh rekor di AS. Terkait hal ini, dia menekankan pemerintah perlu bekerja dengan produsen minyak dan gas. “Pemerintahan Anda (Joe Biden) sebagian besar berusaha untuk mengkritik, dan terkadang menjelekkan industri kami. Tindakan ini tidak bermanfaat untuk memenuhi tantangan yang kita hadapi dan bukan yang pantas diterima oleh rakyat Amerika,” kata Wirth dalam sebuah surat seperti dilaporkan Bloomberg, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga

Dia mengungkapkan Chevron membutuhkan kejelasan dan konsistensi pada berbagai kebijakan, termasuk sewa dan perizinan di tanah federal, kemampuan untuk membangun infrastruktur seperti jaringan pipa, serta pertimbangan biaya dan manfaat ketika mengembangkan peraturan. “Anda telah meminta industri kami untuk meningkatkan produksi energi. Kami setuju. Mari kita bekerja sama,” kata Wirth.

Pada November mendatang, AS akan menggelar pemilu sela. Karena hanya tersisa beberapa bulan lagi menuju pemungutan suara, Biden dan sekutunya dinilai sedang berusaha menyalahkan perusahaan minyak serta gas karena meraup keuntungan berlebih saat Eropa tengah dilanda perang. Perusahaan energi pun dianggap telah 'mengorbankan' konsumen.

Awal bulan ini, Biden menyebut Exxon Mobil Corp menghasilkan 'lebih banyak uang daripada Tuhan'. Dia meminta perusahaan tersebut menginvestasikan kembali keuntungan mereka dalam produksi jangka pendek.

Pekan lalu, para sekutu Biden menekankan kasus bahwa penyuling mengambil keuntungan dari margin profit yang tinggi. Banyak orang di industri energi memandang seruan Biden untuk menggenjot produksi minyak sebagai perubahan radikal yang membuat frustrasi dari masa awal pemerintahannya.

Saat baru menjabat presiden, Biden diketahui membatalkan pipa Keystone XL, membatasi sewa minyak, dan menyerukan penghentian jangka panjang dari bahan bakar fosil. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement