Rabu 22 Jun 2022 03:30 WIB

Aplikasi Ilmu Saham Dorong Edukasi Pasar Modal

Ilmu Saham berharap aplikasi bisa menjawab kebutuhan investor pemula untuk belajar

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Sebagai pendatang baru di dunia edukasi Pasar Modal Indonesia, startup yang berbasis aplikasi PT Ilmu Saham Indonesia meluncurkan aplikasi terbarunya yakni Ilmu Saham.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Sebagai pendatang baru di dunia edukasi Pasar Modal Indonesia, startup yang berbasis aplikasi PT Ilmu Saham Indonesia meluncurkan aplikasi terbarunya yakni Ilmu Saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai pendatang baru di dunia edukasi Pasar Modal Indonesia, startup yang berbasis aplikasi PT Ilmu Saham Indonesia meluncurkan aplikasi terbarunya yakni Ilmu Saham.

CEO Ilmu Saham Indonesia Belvin Tannadi mengatakan aplikasi ini diharapkan bisa menjawab para investor pemula dapat bisa belajar investasi saham dengan mudah dan cepat.

“Selama ini, stigma masyarakat untuk memulai belajar investasi tidak mudah dan materi yang didapat sulit dicerna dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (21/6/2022).

Baca juga : Alasan Kejagung Akhirnya Panggil Eks Mendag di Kasus Ekspor CPO

Menurutnya aplikasi ini sendiri sudah diluncurkan pada 18 Juni 2022. Di dalam aplikasi Ilmu Saham nantinya para investor pemula bisa mendapatkan pembahasan mengenai pasar modal setiap hari dan diulas lebih dalam lagi dengan para narasumber yang ahli dibidangnya.

“Ilmu saham didesain lebih gampang dipelajari karena video pembelajaran dibuat lebih menyenangkan. Lalu setiap harinya akan ada pembahasan market, mulai dari pembukaan perdagangan hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI),” ucapnya.

Ke depan, perusahaan juga berencana dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak baik itu regulator maupun pelaku usaha lainnya dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi sektor pasar modal.

Baca juga : IHSG Berpotensi Menguat, Yuk Cermati 4 Saham Rekomendasi Ini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement