Selasa 21 Jun 2022 23:57 WIB

Peneliti Unair Sebut Lima Provinsi Ini Tertarik dengan Capres Berlatar Belakang Militer

Anggapan ini berdasarkan temuan hasil Google Trends tahun 2022.

Ilustrasi pilpres 2024
Foto: Infografis Republika.co.id
Ilustrasi pilpres 2024

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Universitas Airlangga (Unair), Dimas Agung Tristanto menemukan indikator minat masyarakat yang dinamis. Temuan itu berdasarkan Google Trends 2022. Nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menjadi tokoh yang paling diminati masyarakat di lima provinsi. Masih melalui landasan data serupa, kata dia, minat dalam pencarian Moeldoko lebih banyak bila dibandingkan capres dari militer lainnya seperti Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Prabowo Subianto.

“Seiring dengan waktu, terjadi indikator minat masyarakat yang dinamis.  Fenomena tersebut menunjukkan bahwa nama Moeldoko tengah diminati saat ini oleh masyarakat. Berbeda dengan para pesaing lainnya dari kalangan militer,” kata peneliti Universitas Airlangga (Unair) Dimas Agung Trisliatanto, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga

Di sisi lain dalam analisis perbandingan sesama militer, Dimas melanjutkan, bahwa di antara Moeldoko dengan Andika Perkasa mengalami persaingan ketat di kalangan minat masyarakat, sehingga pernah terjadi kesamaan taraf minat dalam kurun waktu tertentu.

“Secara pemetaan wilayah, dalam persaingan capres sesama militer ternyata nama Moeldoko sangat diminati oleh masyarakat di beberapa Provinsi seperti Sulawesi Utara, Bali, Banten, Jawa Timur, dan Aceh sehingga besar kemungkinan masyarakat di wilayah tersebut menginginkan dan mendukung nama Moeldoko di Pilpres 2024,” kata dia.

Menurut Dimas, berdasarkan hasil Google Trends tahun 2022 mengenai kandidat militer yang berpeluang maju dalam Capres 2024, ditemukan bahwa, tren perkembangan berita selama kurun waktu satu tahun. Ia menyimpulkan bahwa militer-sipil merupakan pilihan paling rasional dalam logika sparing partner pasangan bakal capres.

“Maka tinggal menyimak dari sekarang tokoh militer (atau yang berbau “militer”) yang paling layak untuk disandingkan dengan tokoh sipil yang sudah mulai muncul (dimunculkan),” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement