Selasa 21 Jun 2022 16:42 WIB

Jokowi: Gotong Royong Jadi Strategi RI Menangkan Kompetisi

Gotong royong merupakan perjuangan saling membantu bersama.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR Puan Maharani (ketiga kiri) berbincang dengan sejumlah kader usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Rakernas II PDI Perjuangan tersebut bertemakan Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR Puan Maharani (ketiga kiri) berbincang dengan sejumlah kader usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). Rakernas II PDI Perjuangan tersebut bertemakan Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, sikap gotong royong menjadi strategi Indonesia untuk memenangkan kompetisi. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Rakernas II PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6).

“Itulah saya kira strategi Indonesia ke depan. Dalam memenangkan kompetisi, stateginya adalah gotong royong,” kata Jokowi.

Baca Juga

Sebagaimana ajaran Bung Karno, lanjut Jokowi, gotong royong merupakan satu usaha, amal, dan karya untuk menghasilkan sebuah karya besar atau prestasi besar. Gotong royong, kata dia, merupakan perjuangan saling membantu bersama untuk membangun kekuatan.

“Bukanlah semua orang melakukan hal yang sama, tetapi kata Bung Karno, gotong royong adalah pembantingan tulang bersama,” ujarnya.

Dalam membangun sebuah bangsa besar, Jokowi pun mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong. Tiap orang dapat berperan sesuai keahliannnya masing-masing dan saling bekolaborasi serta bersinergi untuk menghasilkan karya besar.

Lebih lanjut, konsep gotong royong ini pun dinilainya sangat relevan untuk diterapkan di organisasi-organisasi modern, termasuk organisasi partai politik. Setiap unit juga mempunyai fungsi dan kompetensi masing-masing namun tetap bekerja sama untuk mencapai tujuan.

“Masing-masing kader pasti mempunyai keunggulan masing-masing. Pasti ada yang jago di lapangan, ya kerja lapangan. Ada yang hebat dalam merumuskan strategi, merumuskan strateginya seperti apa. Ada yang kuat di legislatif, ada yang kuat di eksekutif. Dan masing-masing bertugas sesuai dengan keunggulannya masing-masing, saling bersinergi untuk satu target yang sama,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement