Senin 20 Jun 2022 10:52 WIB

Kantor Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya Dibobol Maling

Sejumlah petugas yang berjaga malam di kantor itu pun menjadi korban penyekapan.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Aparat kepolisian menunjukkan TKP dugaan pencurian di Kantor Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Senin (20/6/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji
Aparat kepolisian menunjukkan TKP dugaan pencurian di Kantor Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Senin (20/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya di Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, dibobol komplotan maling pada Senin (20/6/2022) dini hari. Sejumlah petugas yang berjaga malam di kantor itu pun menjadi korban penyekapan.

Salah satu saksi mata kejadian itu, Iin (43 tahun), mengatakan, aksi tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Ketika itu, dia terbangun lantaran mendengar suara berisik dari lantai bawah. 

Ketika hendak memeriksa ke lantai bawah, lelaki yang bekerja sebagai petugas kebersihan di kantor itu ditodong oleh salah satu dari komplotan maling itu.

"Saya sedang tidur di lantai dua, terdengar berisik. Saya bangun, itu pukul 01.30 WIB mau menengok ke bawah, saya langsung ditodong pakai golok. Disuruh diam," kata dia di lokasi kejadian, Senin pagi.

Menurut dia, terdapat satu orang yang menodongnya menggunakan senjata tajam. Setelah itu, terdapat satu orang lainnya yang menghampiri. Kedua orang itu menggunakan penutup muka saat melakukan aksinya.

Iin menduga, terdapat lebih dari dua orang yang melakukan aksi itu. Namun, dia tak tahu pasti jumlah keseluruhan pelaku.

Usai ditodong, Iin langsung disekap oleh pelaku. Tangannya diikat ke belakang menggunakan tali rapia. Kakinya juga diikat. Sementara mulutnya ditutup dengan lakban.

"Saya disekap di atas, di ruangan GTK. Setelah itu, pelaku mengacak-ngacak ruangan. Saya tak bisa melihat apa-apa lagi," kata dia.

Ketika kondisi sudah sepi, sekitar pukul 03.15 WIB, Iin mencoba membebaskan diri. Dengan susah payah, lelaki itu merangkak ke dapur ruangan itu, mengambil gunting menggunakan kaki. Gunting yang dicoba diambilnya itu terjatuh.

"Saya gesek-gesek talinya ke guntin, akhirnya bisa lepas tali pengikat dan di mulut," kata dia.

Usai terbebas, Iin tak langsung pergi ke lantai bawah. Dia memilih keluar melalui jendela lantai dua dan pergi ke Kantor Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya yang berada depan kantor tempatnya bekerja. Ia meminta pertolongan dari petugas keamanan di Kantor Dinas PUPR.

Baru setelah itu, dia mencoba masuk melalui pintu depan. Dua orang temannya didapati disekap juga oleh para pelaku.

"Semalam itu yang jaga ada tiga orang. OB dua dan sekuriti satu," kata dia.

Iin mengaku, tak mengetahui dengan pasti ruangan mana saja yang disambangi pelaku. Namun, sejumlah ruangan di lantai satu dan lantai dua sudah berantakan.

Berdasarkan rekaman video yang beredar, terdapat dua orang di Kantor Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya yang sedang disekap. Keduanya dalam kondisi tangan terikat ke belakang. Kakinya juga terikat. Keduanya dalam keadaan tengkurap. Dalam video itu, Iin membebaskan kedua orang yang tersekap tersebut.

Sementara berdasarkan pantauan Republika di lokasi pada Senin pagi, aparat kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Belum diketahui secara pasti barang-barang yang hilang atau kerugian akibat aksi pencurian itu. Polisi masih melakukan penyelidikan.

Garis polisi juga telah terpasang di sejumlah ruangan. Orang yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan masuk ke Kantor Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya.

Para aparatur sipil negara (ASN) di Kantor Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya juga belum diperbolehkan masuk ke ruangannya. Mereka masih berdiam di luar kantor tersebut.

"Kami masih melakukan olah TKP. Selanjutnya kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tasikmalaya, AKP Dian Pornomo, di lokasi kejadian.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement