Senin 20 Jun 2022 09:42 WIB

Garut adalah The Switzerland Van Java, Ini Kata Menparekraf 

Potensi alam yang mendunia harus dikembangkan untuk peningkatan ekonomi berkelanjutan

Menparekfraf Sandiaga Uno mengisi workshop di Art Center, Jalan Proklamasi, Kabupaten Garut.
Foto: Istimewa
Menparekfraf Sandiaga Uno mengisi workshop di Art Center, Jalan Proklamasi, Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kepala Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, reputasi dan histori panjang Garut, di mata dunia internasional. Sandi bahkan menyebut, Garut adalah The Switzerland Van Java. 

"Dan Chalie Chaplin pernah ke sini sebelum masa kemerdekaan. Dan menyebutkan ini adalah tempat terindah di muka bumi.” ujar Sandi, disambut riuh tepuk tangan peserta workshop, akhir pekan dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, akhir pekan kemarin.

Karena itu, untuk membangkitkan ekonomi kreatif (ekraf) di Tanah Air, program Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 terus digenjot. Kali ini, pada Sabtu malam (18/6/2022), Sandi mengisi workshop di Art Center, Jalan Proklamasi, Kabupaten Garut. Garut menjadi lokasi ke-14 yang para pelaku usaha ekonomi kreatifnya mendapat kesempatan mengikuti workshop dan bertemu langsung dengan Menteri Parekraf. 

Sebagaimana diketahui, Charlie Chaplin merupakan ikon film dunia asal London, Inggris. Beberapa sumber sejarah menyebutkan, Charlie sempat dua kali datang ke Garut, yakni pada 1923 dan 1928. Artinya, potensi Garut telah mendunia sejak lama. Dan itu, kata Sandi, perlu ditingkatkan, salah satunya subsektor seni pertunjukan. 

”Kita melihat bukan hanya keindahan alamnya, juga seni budayanya, dan juga produk-produk ekonomi kreatif, seperti kuliner. Dan kopi. Ternyata kopi garut ini menjadi juara dunia,” kata Sandi. 

Dengan demikian, sambung Sandi, usaha ekonomi kreatif sudah menjadi sebuah keniscayaan. Dia optimistis, ekonomi Garut ke depan akan ditunjang oleh generasi muda yang memiliki karakteristik lain daripada generasi sebelumnya.  

”Kami ingin mendorong ekonomi Garut ke depan harus ditunjang oleh anak-anak muda dengan inovasi, dengan adaptasi, dan kolaborasi. Saya ingin ekonomi kita tumbuh lebih cepat lagi. Lapangan kerja semakin bisa diciptakan,” ujarnya. 

Terkait peran pemerintah pusat untuk mengembangkan Festival Jibrut yang merupakan salah satu kesenian lokal Kabupaten Garut, Sandi mengatakan, Festival Jibrut ini salah satu yang bisa diusulkan sebagai keunikan seni pertunjukan di Garut. "Semoga dapat diwujudkan oleh Pak Wakil. Dan tahun depan bisa menjadi salah satu kalender event yang menarik untuk kita kunjungi,” ujarnya. 

Sementara itu, ada 35 pelaku ekraf yang beruntung dapat mengikuti workshop tersebut. Mereka berkiprah di subsektor pertunjukan. Untuk bisa mengikuti workshop, pelaku usaha ekraf wajib mendaftarkan diri melalui situs www.katakreatifindonesia.com. 

Mereka juga melampirkan bukti surat keterangan sudah mejalankan usaha minimal enam bulan dari pemerintah setempat. Pendaftaran melalui website itu merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekraf. 

Workshop ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekraf. Itu dilakukan dengan memfasilitasi para pelaku ekraf dan UMKM untuk bereksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif. Sehingga, produk mereka dapat memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Parekraf didampingi Wakil Bupati Garut Helmi Budiman serta jajaran terkait. Tidak hanya itu, koreografer andal yang juga salah seorang pendiri Komunitas tari Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company, Rusdy Rukmarata, turut hadir. Dia sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dan memberi materi pembelajaran terkait pengembangan subsektor seni pertunjukan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement