Ahad 19 Jun 2022 16:45 WIB

Elektabilitas Prabowo di Pemilih Nasdem Turun Drastis

Jika sebelumnya Prabowo hampir mencapai 57 persen, saat ini hanya 12 persen.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Joko Sadewo
Survei SMRC menyebut elektabilitas Prabowo Subianto turun drastis. Foto ilustrasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan kepada media usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan PKB bersepakat bekerja sama menyiapkan Pileg, Pilpres dan Pilkada di Pemilu 2024 mendatang.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Survei SMRC menyebut elektabilitas Prabowo Subianto turun drastis. Foto ilustrasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan kepada media usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan PKB bersepakat bekerja sama menyiapkan Pileg, Pilpres dan Pilkada di Pemilu 2024 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Elektabilitas Prabowo Subianto di pemilih Partai Nasdem mengalami penurunan yang signifikan. Jika sebelumnya hampir mencapai 57 persen, saat ini hanya 12 persen.

Hal ini berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Dalam tiga kali survei terakhir yang dilakukan SMRC, dukungan pada Prabowo dari massa pemilih Nasdem sempat cukup besar, 57 persen pada Desember 2021. Namun, dalam lima bulan terakhir mengalami penurunan signifikan menjadi 12 persen pada survei Mei 2022.

Suara Ganjar mengalami peningkatan dari 22 persen menjadi 41 persen. Demikian pula dengan Anies, dari 10 persen menjadi 31 persen, Prabowo 12 persen," kata Pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam siaran pers Ahad (19/4/2022).

Survei ini juga melihat kecenderungan partai-partai lain terhadap tiga nama tokoh terpopuler, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo. Mayoritas massa pemilih PDIP (58 persen) akan memilih Ganjar. Seang pemilih Gerindra (62 persen) akan memilih Prabowo Subianto dan sebagian besar pendukung PKS (59 persen) akan memilih Anies.

Dukungan mayoritas massa pemilih PDIP ke Ganjar dan massa Gerindra ke Prabowo wajar karena keduanya memang berasal dari partai-partai tersebut. Sementara dukungan massa PKS ke Anies, walaupun bukan kader, mungkin karena kesamaan nilai.

Penjelasan lain adalah karena partai ini menjadi pengusung Anies dalam Pilkada DKI Jakarta. “Sudah punya record politik. Jadi, wajar jika mayoritas pemilih PKS memilih Anies,” jelasnya.

Survei ini dilakukan pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87 persen. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement