Sabtu 18 Jun 2022 15:46 WIB

Dua Bobotoh Meninggal, Penyisihan Grup C Piala Presiden Tetap Dilanjutkan

Akhmad belum memastikan sanksi apa yang akan diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita
Foto: Dok Liga Indonesia Baru
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Babak penyisihan Grup C Piala Presiden antara Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya diwarnai dengan adanya korban jiwa. Dua orang meninggal di Gerbang V Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jumat (17/6/2022).

Ketua Organizing Committee PSSI untuk Piala Presiden, Akhmad Hadian Lukita memastikan babak penyisihan Grup C tetap dilanjutkan. Tentunya dengan opsi lain demi keselamatan penonton.

"Kami masih berkoordinasi dengan pihak yang terkait, tentunya ada langkah apapun kita tunggu hasil rekomendasi dari pihak kepolisian dan otoritas keamanan," kata Akhmad di Cibaduyut, Kota Bandung, Sabtu (18/6/2022).

Akhmad mengakui setiap keputusan untuk pertandingan bukan hanya di pihak penyelenggara saja. Tapi juga pihak keamanan dan otoritas pemerintahan setempat.

Akhmad memastikan pertandingan babak penyisihan tetap dilanjutkan. Dia memastikan akan ada beberapa opsi yang bisa diambil oleh pihak penyelenggara.

"Opsinya bisa macam-macam, bisa dipindahkan, bisa tanpa penonton, kita ikut rekomendasi kepolisian," kata Akhmad.

Akhmad yang juga Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru ini mengakui Piala Presiden adalah pemanasan untuk Liga 1. Bukan hanya untuk tim, tapi juga untuk kesiapan panpel dalam menyelenggarakan pertandingan.

"Kita harapkan ini jadi bagian evaluasi untuk Liga 1 musim depan. Jangan sampai malah Liga 1 tidak diizinkan, jadi kita tetap berkomunikasi dan berkoordinasi semaksimal mungkin," kata Akhmad.

Akhmad mengakui sanksi tentu tidak bisa dihindari. Namun Akhmad belum memastikan sanksi apa yang akan diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI.

"Saya kita akan ada sanksi, sanksi ini dalam arti Komdis akan mempelajari ini semua, apakah ada catatan atau apa nanti kita tunggu saja, karena Komdis punya ranahnya sendiri," kata Akhmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement