Kamis 16 Jun 2022 19:42 WIB

48,2 Juta Penduduk Terima Vaksin Dosis Penguat

Penduduk yang mendapat suntikan tiga dosis vaksin Covid-19 bertambah 231.267 orang.

Ilustrasi. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah total masyarakat Indonesia yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk dosis penguat mencapai 48,2 juta jiwa lebih hingga Kamis (16/6/2022) pukul 12.00 WIB.
Foto: AP/VOA
Ilustrasi. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah total masyarakat Indonesia yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk dosis penguat mencapai 48,2 juta jiwa lebih hingga Kamis (16/6/2022) pukul 12.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah total masyarakat Indonesia yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk dosis penguat mencapai 48,2 juta jiwa lebih hingga Kamis (16/6/2022) pukul 12.00 WIB. Jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin Covid-19 bertambah 231.267 orang sehingga total mencapai 48.269.992 orang.

Secara persentase, laju suntikan dosis penguat vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 23,17 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 berjumlah 208 juta jiwa lebih. Penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 bertambah 67.853 orang menjadi total 168.251.795 orang atau setara 80,78 persen, sedangkan penerima dosis pertama bertambah 58.920 orang sehingga jumlah keseluruhan dosis pertama mencapai 201.000.560 orang atau setara 96,5 persen.

Baca Juga

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/6/2022), mengatakan, para pakar kesehatan bersepakat bahwa vaksin Covid-19 yang beredar saat ini masih efektif meningkatkan perlindungan tubuh manusia dari varian baru Covid-19 yang muncul. "Menurut studi awal di Eropa, varian baru BA.4 dan BA.5 mengalami perubahan karakteristik yang lebih cepat menular dan menghindari kekebalan tubuh dari varian sebelumnya. Perlu diingat, simpulan itu masih bersifat sementara dan membutuhkan studi lanjutan," katanya.

Berdasarkan hasil studi Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, kata dia, peluang penularan varian baru Covid-19, seperti subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dapat menurun pada seseorang yang telah divaksin. "Walau begitu, tidak ditemukan adanya indikasi bahwa varian ini menyebabkan gejala yang lebih parah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement