Kamis 16 Jun 2022 18:49 WIB

Anies: Pengunjung Taman Tebet Dibatasi Sebanyak 10 Ribu Orang

Jumlah maksimal pengunjung Tebet Eco Park akan dibatasi 10 ribu orang per hari

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pekerja melakukan perawatan fasilitas Tebet Eco Park di Tebet, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sementara Tebet Eco Park hingga akhir Juni 2022 dalam rangka pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melakukan perawatan fasilitas Tebet Eco Park di Tebet, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sementara Tebet Eco Park hingga akhir Juni 2022 dalam rangka pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatasi jumlah maksimal pengunjung Taman Tebet (Tebet Eco Park) sebanyak 10 ribu orang per hari. Pembatasan itu berlaku setelah fasilitas umum tersebut dibuka kembali pada Juli 2022 mendatang.

"Untuk sementara, Tebet Eco Park ditutup sampai akhir Juni untuk melakukan pembenahan fasilitas. Jumlah pengunjung, utamanya di akhir pekan, akan dibatasi sesuai kapasitas taman," kata Anies melalui akun Instagram di Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga

Selain itu, Anies menyebut wilayah sekitar Tebet Eco Park akan menjadi Zona Emisi Rendah dengan memberlakukan seluruh kendaraan bermotor dibatasi masuk pada akhir pekan, kecuali bagi penghuni, serta ketertiban dan kebersihan lingkungan. Kebijakan ini diterapkan karena sejak Tebet Eco Park dibuka warga Jakarta dan bahkan luar Jakarta dari berbagai segmen usia dan ekonomi datang dan menikmati berbagai fitur dan fasilitas yang ada.

Jumlah warga yang membludak berdampak terhadap taman dan wilayah sekitarnya dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Padahal taman fasilitas umum itu dirancang berkapasitas delapan ribu hingga 10 ribu orang. Bahkan, sempat tercatat kedatangan 60 ribu warga dalam sehari di akhir pekan.

"Akhirnya kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem hingga akhirnya Tebet Eco Park untuk sementara ditutup sampai akhir Juni," terang Anies.

Menurutnya, Tebet Eco Park dibangun untuk warga menikmati suasana taman dan hutan kota, mendapatkan wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari, tapi sulit didapatkan karena perubahan fungsi lahan akibat kepadatan penduduk. "Tujuan ini sulit tercapai apabila kepadatan begitu ekstrem yang membuat suasana taman lebih menyerupai festival daripada taman kota. Maka, kami harus menata ulang pengelolaan Tebet Eco Park," tuturnya.

Sementara taman ditutup, Anies menyebut pihaknya mengajak seluruh warga untuk menikmati lebih dari 100 taman lain di Jakarta yang telah diperbarui dan dibuka, serta tidak kalah menyenangkan dibanding Tebet Eco Park. Ruang-ruang publik lain seperti lapangan Monumen Nasional, juga akan dibuka seiring PPKM level 1 di Jakarta.

"Ada begitu banyak ruang publik dan ruang terbuka hijau yang bisa dijelajahi dan dinikmati warga Jakarta dan semuanya kini telah dibuka. Selamat menjelajahi dan menikmati taman-taman di ibu kota. Tetap jaga prokes, kebersihan, dan ketertiban bersama," tulis Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement