Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agung Budi Dharmawan

Kultur Punk di Indonesia

Musik | Thursday, 16 Jun 2022, 09:21 WIB

Punk bermula di pertengahan menuju akhir tahun 1970-an. Saat itu pergerakan punk ini didominasi oleh anak-anak yang berasal dari kelas pekerja di London, Inggris. permasalahan ekonomi yang tidak setara merupakan salah satu isu yang cukup penting jadi bagian dari sejarah punk. Secara ideologi sejarah punk lahir sebagai sebuah respon untuk menghadirkan kembali kebebasan atau kemerdekaan terhadap individu. Para penggiat punk rutin melakukan protes dalam berbagai bentuk medium, seperti demonstrasi, musik, dan juga seni dengan tujuan menyuarakan pendapat mereka terhadap beragam kebijakan pemerintah yang dapat merugikan kebebasan dari seorang individu.

Sejarah punk juga memiliki peran yang cukup besar terhadap perkembangan fashion. Para penggiat punk kerap kali menghadirkan bentuk protes melalui penampilan mereka. Elemen-elemen fashion seperti ripped jeans, skinny jeans, jaket kulit, sepatu bot, serta pakaian serba hitam diakui datang dari sejarah punk.

Aliran punk ini diketahui masuk dan berkembang di Indonesia sekitar tahun 1989/1990-1995 yang dipelopori oleh band Anti Septic dan Band Young Offender yang terinspirasi dari band Stupid dan sering berkumpul di Pid Pub Jakarta. Budaya punk ini biasanya tersebar di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan juga Bali. Bentukan budaya punk sebagai counter-culture didasari oleh 4 unsur utama, yaitu musik, fesyen, komunitas, serta pemikiran dan penyebaran budaya punk di Indonesia melalui keempat unsue tersebut.

Periode pertama adala pra-Punk di Indonesia yang terjadi pada akhir tahun 1980-an. Pada periode mulai terbentuk generasi awal musik punk yang awalnya berasal dari komunitas trash metal dan metal. Pionir punk pertama ini kemudian membentuk suatu komunitas punk yang menyebarkan budaya punk melalui musik dan fesyen, tidak lama setelah itu komunitas punk akhirnya menjamur di berbagai daerah di Indonesia.

Akan tetapi berbeda dengan aliran pemikiran punk yang tumbuh di Amerika sebagai bentuk perlawanan kelas bawah terhadap kapitalisme, di Indonesia aliran punk tidak merepresentasikan Indeologi punk seperti yang ada di negara asalnya.

Aliran punk yang ada di Indonesia pada awalnya mengimitasi langsung musik sekaligus lirik-lirik yang bertemakan perlawanan, tetapi lirik-lirik musik punk ini memiliki konteks yang berbeda dengan latar belakang masalah yang ada di Indonesia. Lagu-lagu punk ini sudah mengalami pergerseran yang cenderung ke arah komersial.

Di Indonesia sendiri diskursus subkultur yang masuk dan berkembang selalu mendapat stigma yang buruk dari masyarakat, baik dari segi musik dan utamanya dari penampilan atau fesyen yang mereka gunakan, sering dianggap tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia pada umumnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image