Kamis 16 Jun 2022 08:50 WIB

Ini Aplikasi Super Terbaik Menurut Milenial dan Gen Z

Aplikasi super menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan Milenial dan Gen Z.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Aplikasi di handphone (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Aplikasi di handphone (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Tempo Data Science (TDS) melakukan penilaian aplikasi terbaik 2022 dan menemukan persaingan yang sengit antara dua raksasa di dunia digital apps Indonesia, Grab dan Gojek. Keduanya menjadi aplikasi super yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.

Koordinator survei TDS, Ai Mulyani mengatakan keduanya menyasar pasar yang persis sama. Selisih  yang ketat mengindikasikan persaingan yang dinamis di antara keduanya.

Baca Juga

"Aplikasi super telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan Milenial dan Gen Z, karena itu mereka sangat sensitif dalam menentukan pilihan mereka," ujar Ai Mulyani dalam keterangan pers, Kamis (16/6/2022).

Keduanya berebut segmen pasar milenial dan gen Z. TDS menggelar survei untuk mengukur perilaku dan preferensi Milenial dan Gen Z terhadap aplikasi super.

Survei dilaksanakan pada Oktober-Desember 2021 dengan melibatkan 844 responden di delapan kota besar Indonesia diantaranya Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar dan Denpasar. Yang diukur adalah tingkat awareness, preferensi penggunaan, dan evaluasi terhadap layanan digital di kalangan generasi Z dan milenial terhadap empat lini layanan digital.

Empat lini layanan yang diperhitungkan yakni transportasi online (ride-hailing), pesan-antar makanan (food delivery), pembayaran digital (digital payment), dan belanja kebutuhan harian (grocery shopping). Hasilnya, terjadi persaingan yang ketat antara Grab dan Gojek memimpin, meninggalkan merek-merek lain pada semua kategori.

Grab unggul dalam pangsa pasar pada tiga kategori yakni transportasi online, pembayaran digital, dan belanja kubutuhan harian. Keduanya seimbang dengan Gojek pada kategori pesan-antar makanan.

"Selisih di antara keduanya di setiap kategori sangat ketat," kata Ai selaku penanggung jawab riset dari TDS.

Pernyataan Ai tersebut terkonfirmasi dari tingkat pengenalan terhadap merek atau brand awareness terhadap aplikasi super dan merek-merek afiliasinya. Secara umum, popularitas merek Grab dan Gojek pada layanan transportasi online, pesan-antar makanan, dan belanja kebutuhan harian sudah sangat tinggi.

Demikian pula OVO dan GoPay pada layanan pembayaran digital.  Di kalangan generasi Z dan milenial, tingkat awareness secara spontan tanpa dibantu mengingatkan merek baik secara nama, logo, warna untuk merek-merek tersebut sudah di atas 90 persen.

"Artinya hampir semua paham dan familiar dengan merek-merek tersebut," katanya.

Di sisi lain,tampak kesenjangan yang nyata antara dua merek terkemuka, yakni Grab dan Gojek, dengan merek-merek lain, seperti Maxim dalam layanan transportasi online; atau Dana, Shopeepay, dan LinkAja dalam pembayaran digital; atau Shopee Mart, Bliblimart dan Sayurbox dalam belanja harian.

Kondisi tersebut juga tergambar dalam penguasaan pangsa pasar yang diukur berdasarkan  merek paling sering digunakan. Pada kategori transportasi online, Grab menguasai 52 persen pangsa pasar, unggul empat persen dari Gojek yang mencapai 48 persen.

Selain dua decacorn tersebut ada Maxim sebagai pemain lain, namun perolehan pasarnya sangat kecil. Dalam kategori pesan antar-makanan GrabFood dan GoFood bersaing ketat, meraih nilai yang sama, masing-masing 45 persen Sisanya sebesar 10 persen dikuasai oleh ShopeeFood yang relatif baru masuk pasar.

"Faktor diskon dan promosi yang menjadi faktor-faktor yang menentukan pilihan pelanggan," katanya.

Perebutan pangsa pasar pada layanan pembayaran digital lebih sengit. OVO memimpin pasar pada 42 persen, diikuti GoPay 32 persen, ShopeePay dan Dana masing-masing 11 persen, serta LinkAja empat. 

Untuk mengukur produk dan layanan terbaik, responden diminta mengevaluasi menggunakan skor dengan skala sangat buruk hingga sangat bagus terhadap masing-masing merek. Hasilnya selisih angka rata-rata atribut secara keseluruhan rata-rata relatif kecil, yakni di bawah tiga persen. 

"Hasilnya menunjukkan bahwa di mata gen Z dan milenial, Grab unggul tipis dibanding layanan Gojek," katanya.

Keunggulan yang cukup signifikan terlihat pada Grab yang dinilai lebih baik pada beberapa atribut terkait tarif yang lebih kompetitif. Sedangkan pada atribut lainnya dinilai lebih unggul atau setara. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement