Kamis 16 Jun 2022 08:37 WIB

Pergerakan Tanah di Lebak, Jalan Antardesa Terputus

Cuaca buruk berlangsung cukup lama hingga mengakibatkan bencana tanah bergerak.

Warga beraktivitas di rumahnya yang sebagian rusak akibat tanah bergerak di Banten (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga beraktivitas di rumahnya yang sebagian rusak akibat tanah bergerak di Banten (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bencana tanah bergerak di Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak, Banten mengakibatkan ruas jalan yang menghubungkan antardesa terputus. Selain itu, satu unit rumah warga mengalami kerusakan. "Beruntung, bencana tanah bergerak tidak ada korban jiwa," kata Camat Bojongmanik Kabupaten Lebak Dadan Juanda di Lebak, Kamis (16/6/2022).

Peristiwa tanah bergerak di wilayahnya itu sejak Rabu (15/6/2022) sore hingga malam. Pemicunya karena hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang. Cuaca buruk tersebut berlangsung cukup lama hingga mengakibatkan bencana tanah bergerak di Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik. Terlebih di daerah itu terdapat aliran Sungai Ciujung.

Baca Juga

Akibat tanah bergerak itu, kata dia, infrastruktur ruas jalan yang menghubungkan antardesa terputus karena ambles sepanjang 40 meter dengan kedalaman empat meter. Selain itu juga satu unit rumah warga mengalami kerusakan, sehingga mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

"Kami sudah melaporkan kejadian tanah bergerak itu ke BPBD setempat agar segera dilakukan penanganan pascabencana," katanya pula.

Untuk penanggulangan sementara, kata dia, pihaknya akan mengerahkan kerja bakti secara gotong royong dengan masyarakat setempat. Sebab, lokasi bencana tanah bergerak masuk kategori pedalaman di Kabupaten Lebak. "Kami memfokuskan bagaimana ruas jalan antardesa itu bisa kembali dilintasi angkutan untuk menopang ekonomi masyarakat, sebelum didatangkan alat berat," katanya menjelaskan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya akan menangani rumah warga yang rusak juga jalan antardesa yang ambles akibat tanah bergerak. Kemungkinan ruas jalan yang ambles itu dilaporkan ke DPUPR untuk mendatangkan alat berat.

Lokasi bencana tanah bergerak berada sekitar lima meter dari bantaran Sungai Ciujung. "Hari ini kami akan ke lokasi untuk melihat kondisi bencana tanah bergerak itu, " katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement