Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Kuy, Kenali Pola Akumulasi dan Distribusi Sang Bandar Saham

Eduaksi | Tuesday, 14 Jun 2022, 10:56 WIB

Istilah bandar terkesan negatif karena terkait dengan hal-hal negatif seperti bandar narkoba dan bandar judi, tetapi dalam dunia saham istilah bandar sejatinya merujuk pada sekelompok orang atau investor yang bertransaksi saham dalam skala dan volume besar.

Pada dasarnya bandar saham ini seperti investor atau trader pada umumnya yang ingin meningkatkan nilai asetnya melalui investasi saham. Karena volumenya yang besar ini kesannya mereka mempermainkan harga, padahal motif mereka ini sama seperti trader atau investor pada umumnya. Bedanya, karena volumenya gede ini maka dalam arti tertentu bisa mengendalikan harga.

Padahal nih, perilaku bandar dalam transaksi sahamnya bisa ditiru supaya bisa bareng-bareng mendapatkan cuan kendati dalam skala kecil.

Ada pola yang biasa dilakukan oleh investor besar ini yakni melakukan akumulasi dan distribusi. Apa akumulasi dana distribusi ini?

Akumulasi adalah aktivitas mengumpulkan saham. Aktivitas ini biasanya dilakukan bandar saat harga sedang dalam posisi rendah atau undervalue secara valuasi fundamental.

Saat bandar mengakumulasi saham tertentu dalam jumlah besar maka tatkala demand meningkat dan supply menurun maka akan membuat harga saham mulai naik. Perilaku bandar yang seperti ini bisa diikuti yakni dengan ikut membeli saham yang dikoleksi bandar. Setelah itu bandar mengakselerasinya dengan menyajikan informasi kalau saham tersebut layak dikoleksi.

Saat saham menguat signifikan hingga mencapai titik resistance, pelan-pelan bandar melepas kepemilikan sahamnya pada investor retail atau secara pola disebut dengan distribusi. Distribusi adalah proses dimana bandar atau investor besar mulai melepaskan saham-sahamnya yang telah dibelinya saat harga masih rendah.

Namun harus pula disadari, jika bandar tidak berhasil membuat sahamnya naik karena investor tidak tertarik, kerugiannya memang harus ditanggung si bandar tersebut.

So, mengamati dan meniru pola transaksi bandar, entah itu investor asing, institusi atau pengusaha berduit, dalam akumulasi dan distribusi saham memang boleh-boleh saja, tetapi tetap harus diimbangi dengan analisis fundamental dan teknikal yang mendalam. Hal ini perlu dilakukan karena investasi itu tanggangjawab pribadi, sehingga butuh alasan yang rasional untuk keputusan pribadi dan tidak sekadar ikut-ikutan perilaku investor atau pihak lain.

Nah, bertransaksi saham dengan analisis fundamental dan teknikal yang komprehensif kini mudah dilakukan, semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas. Investasi dan trading saham dengan data-data dan analisis fundamental yang tersedia di IPOT dan dengan fitur advanced chart yang komprehensif memudahkan investor atau trader dalam mengambil keputusan dalam trading atau investasinya.

Penggabungan pola-pola transaksi investor gede atau bandar dengan analisis fundamental dan teknikal yang komprehensif justru membuat keputusan untuk masuk dan keluar dalam saham menjadi lebih tepat dan akurat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image