Kamis 16 Jun 2022 00:21 WIB

Vaksinasi Booster Terus Dipercepat Antisipasi Subvarian Baru Omicron

Pemda DIY terus mempercepat vaksinasi booster antisipasi subvarian baru Omicron

Rep: Silvy Dian/ Red: Christiyaningsih
Pemda DIY terus mempercepat vaksinasi booster antisipasi subvarian baru Omicron. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pemda DIY terus mempercepat vaksinasi booster antisipasi subvarian baru Omicron. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terus mempercepat vaksinasi booster atau dosis ketiga. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pembayun Setyaningastutie mengatakan, percepatan booster dilakukan sebagai antisipasi subvarian baru Omicron yakni BA.5 dan BA.5. 

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan institusi pendidikan seperti universitas untuk menggenjot booster. Hal ini mengingat perkuliahan tatap muka sudah mulai dilakukan oleh beberapa universitas. "Terutama UGM, mahasiswanya banyak yang mulai datang untuk tatap muka, yang belum booster, kita akan lakukan booster," kata Pembayun belum lama ini. 

Baca Juga

Dinkes juga berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk meningkatkan capaian booster pada peserta didik. Terutama yang sudah bisa mendapatkan vaksin yakni peserta didik di jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK. 

"SMP dan SMA yang sudah masuk sekolah, termasuk kerja sama dengan BINDA. Kita kan vaksinasi kedua dan pertama sudah bagus, apalagi lansia. Mudah-mudahan nanti booster juga meningkat," jelas Pembayun. 

Selain mempercepat vaksinasi booster, pengetatan screening di pintu masuk ke DIY akan dilakukan untuk mengantisipasi varian baru ini. Screening terutama diperketat pada kedatangan dari luar negeri mengingat kasus yang sudah ditemukan di Indonesia karena  adanya riwayat perjalanan luar negeri. "Jadi kita sekarang harus perketat adalah pintu kedatangan luar negeri di YIA," katanya. 

Pembayun menyebut, hingga saat ini belum ditemukan kasus dari varian baru ini di DIY. Sosialisasi terkait protokol kesehatan guna mencegah penularan varian baru ini juga terus dilakukan. 

Sosialisasi dilakukan sembari mempersiapkan laboratorium yang memiliki kemampuan Whole Genome Sequencing (WGS). Pasalnya, varian baru ini disebut hanya dapat terdeteksi melalui WGS. 

Pihaknya juga berkoordinasi dengan kabupaten/kota se-DIY untuk mengirimkan sampel ke laboratorium dari kasus Covid-19 yang memiliki gejala mirip Omicron. "Terjaringnya (varian baru) kan dengan itu (WGS), seperti BBTKLPP, FKKMK-UGM, RSUP Sardjito siap lakukan itu," tambah Pembayun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement