Kamis 16 Jun 2022 00:03 WIB

Kasus Covid Tembus 1.000, Satgas IDI: Sudah Saatnya Siaga Kembali

Masyarakat diminta tidak meremehkan kenaikan kasus Covid-19.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Kasus Covid-19 sedang kembali mengalami kenaikan.
Foto: www.wikimedia.org
Kasus Covid-19 sedang kembali mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Dr Zubairi Djoerban menyatakan sudah saatnya Indonesia kembali dalam kondisi siaga Covid-19. Ia pun menganjurkan masyarakat kembali memakai masker dan melengkapi vaksinasi Covid-19 hingga dosis ketiga.

"Kasus baru tembus 1.000, Jakarta terbanyak 730, total pasien di rumah sakit di Jakarta: 200 dan asus aktif Indonesia bertambah 709, jadi 6.007. Sudah saatnya siaga dan tidak memandang remeh. Pakai masker dan mari kita tingkatkan capaian booster," tegas Zubairi di akun Twitter miliknya @ProfesorZubairi, Rabu (15/6/2022) malam.

Baca Juga

Kementerian Kesehatan menganalisa, penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia pada Mei 2022 ini adalah virus corona varian Omicron BA.4 dan BA.5. Infeksi virus corona varian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi di sejumlah wilayah sejak awal Mei 2022.

Penambahan kasus Covid-19 pada Rabu (15/6/2022) menembus angka 1.242. Pada Selasa (14/6/2022), penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 930 kasus baru.

 

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 pada hari ini bertambah 525 orang sehingga menjadi sebanyak 5.900.574 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia 8 bertambah 10 orang menjadi sebanyak 156.670 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada hari ini mencapai 6.007 kasus, bertambah 709 dari sehari sebelumnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril mengatakan, pelonggaran aturan memakai masker akan terus dievaluasi. "Kelonggaran pemakaian masker di luar ruangan terbuka tapi dengan perbatasan akan tetap dievaluasi. Apabila ada peningkatan kasus yang nanti memang ada kaitannya dengan kenaikan BA.4 atau BA.5, maka kita akan lebih memperketat protokol kesehatan," ujar Syahril dalam konferensi pers pada Jumat (10/6/2022) pekan lalu.

"Karena apa? Protokol kesehatan ini menjadi upaya utama untuk kita semua di samping vaksinasi. Tentu saja kita tidak ingin adanya suatu lonjakan-lonjakan kasus lagi seperti pada halnya Delta dan Omicron.

Menurut Syahril, pengetatan yang dilakukan untuk merespons masuknya Omicron BA.4 dan BA.5 juga sebenarnya bergantung pada masing-masing individu itu sendiri. "Pengetatan ini sebetulnya kita kembalikan ke pribadi masing-masing. Bapak Presiden sudah mengatakan tetap kalau di ruangan tertutup kemudian dengan banyaknya kerumunan dan orang maka masker ini menjadi kewajiban juga untuk kita semua," ujar Syahril.

"Termasuk untuk orang yang sedang sakit, orang-orang yang berisiko tinggi, usia lanjut, dan punya komorbid itu diharapkan masker masih tetap dianjurkan karena kita masih suasana pandemi," Syahril menambahkan.

Tak hanya itu, Syahril juga mengingatkan soal protokol kesehatan lainnya yang masih terus dapat dilakukan. "Protokol kesehatan yang lain seperti cuci tangan dan menghindari kerumunan, ini harus tetap kita lakukan dan patuhi sebagai upaya hidup sehat," ujarnya

"Dengan disiplin bersama ini kita semua dapat menjaga diri masing-masing maupun masyarakat hingga kita terhindar bukan hanya dari Covid-19 tapi dari semua penyakit," sambungnya.

Syahril juga mendorong masyarakat melakukan vaksinasi booster. Mengingat vaksin booster menjadi salah satu upaya agar masyarakat terhindar dari Covid-19.

"Vaksinasi booster merupakan upaya dari kita bersama agar kekebalan tubuh yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap (dosis satu dan dua) tadi, yang sudah menurun antibodinya, kita berikan booster. Maka diharapkan dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau antibodi," kata Syahril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement