Rabu 15 Jun 2022 18:45 WIB

PBNU Ajak Ulama Taliban Dialog di Indonesia

NU mengajak organisasi Taliban untuk mengunjungi negara Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ulama Taliban (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Ulama Taliban (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, DOHA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak ulama organisasi Taliban di Afghanistan berdialog di Indonesia. “Organisasi NU mengajak organisasi Taliban untuk mengunjungi negara Indonesia. Organisasi kami (NU) sangat siap menyambut Anda semua guna membangun dialog, berbagi kabar, serta membangun persaudaraan dan menguatkan hubungan di antara dua organisasi (NU dan Taliban),” ujar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Farur Rozi atau Gus Fahrur saat menyampaikan pidato bahasa Arabnya dalam Dialog Trilateral yang digelar di Doha, Qatar pada Selasa (14/6).

Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang Malang ini menjelaskan, agama Islam telah mengajak umatnya untuk saling mengunjungi dengan beragam hikmah di baliknya. Diantaranya adalah menghilangkan rasa canggung dan antipati, menumbuhkan rasa saling mencintai dan menghormati, menguatkan jalinan silaturahmi dengan adanya pertemuan dan perkumpulan, serta upaya saling mendengar pendapat serta sudut pandang satu sama lain.

Baca Juga

“Kita sangat membutuhkan momentum untuk membangun nilai-nilai islam yang harmonis. Dan perlu kami tegaskan bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian dan menyepi dari banyak orang,” ucap dia.

Sebagaimana pernyataan Ibnu Khaldun, kata dia, manusia secara alami adalah makhluk sosial. Pada dasarnya, manusia tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhannya yang banyak. “Maka, wajib adanya sebuah perkumpulan sosial di antara manusia dan upaya saling tolong-menolong di antara mereka,” kata Gus Fahrur.

Dalam pertemuan ulama dari tiga negara itu, Gus Fahrur juga menyampaikan bahwa organisasi NU selalu mengikuti isu perkembangan umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk umat Islam di Afghanistan.

“Organisasi NU terus mencari cara untuk menolong bangsa Afganistan serta berusaha membuka dialog yang komprehensif. Upaya bantuan ini adalah cerminan dari pentingnya saling tolong-menolong sebagai sesama umat Islam,” jelas Gus Fahrur.  

Dialog Trilateral itu juga menghadirkan Ketua MUI sekaligus Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekali, Prof Amany Lubis. Dalam pidatonya, Prof Amany menyampaikan tema tentang perempuan dan pendidikan di Indonesia dan posisi perempuan dalam Islam perspektif Indonesia.

Selain dari NU dan MUI, dialog tersebut juga menghadirkan tokoh Muhammadiyah, KH Imam Addarutquni. Dia menyampaikan tema tentang peran institusi pendidikan islam dalam mendukung ketahanan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement