Rabu 15 Jun 2022 18:16 WIB

KAI Integrasikan Layanan dengan Transjakarta

Integrasi antarmoda KAI-Transjakarta telah berjalan di Stasiun Manggarai dan Tebet

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon penumpang berjalan di jembatan penghubung antarmoda Halte TransJakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW)?di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan kolaborasi strategis dengan mengintegrasikan layanan. Kolaborasi tersebut meliputi sistem integrasi antarmoda, pengembangan usaha transportasi terpadu, dan pengembangan kawasan berorientasi transit.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Calon penumpang berjalan di jembatan penghubung antarmoda Halte TransJakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW)?di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan kolaborasi strategis dengan mengintegrasikan layanan. Kolaborasi tersebut meliputi sistem integrasi antarmoda, pengembangan usaha transportasi terpadu, dan pengembangan kawasan berorientasi transit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan kolaborasi strategis dengan mengintegrasikan layanan. Kolaborasi tersebut meliputi sistem integrasi antarmoda, pengembangan usaha transportasi terpadu, dan pengembangan kawasan berorientasi transit. 

“Kalau bisa kita integrasikan layanan KAI dan Transjakarta ini, maka akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransportasi,” kata Direktur Utama dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (15/6/2022). 

Kerjasama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Transjakarta M Yana Aditya dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo hari ini (15/6/2022) di Jakarta. Didiek mengungkapkan visi KAI adalah menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. 

“Dalam membangun suatu ekosistem tersebut, KAI harus melakukan kolaborasi, salah satunya dengan Transjakarta,” tutur Didiek. 

Dengan adanya kolaborasi tersebut, Didiek mengharapkan nantinya lebih banyak masyarakat yang bertransportasi secara massal. Dengan begitu dapat mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi, dengan penerapan environmental, social, and governance untuk menuju net zero emisson 2060. 

Sementara itu, Direktur Utama Transjakarta M Yana Aditya memastikan kedua belah pihak juga menjajaki kemungkinan adanya pengembangan usaha transportasi terpadu. Selain itu juga pengembangan kawasan berorientasi transit. 

“Tiga hal yang menjadi fokus MoU ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan kajian bersama untuk mendapatkan langkah detail yang bisa dioperasionalkan,” ucap Yana. 

Integrasi antarmoda yang telah berjalan saat ini meliputi integrasi layanan yang ada di Stasiun Tebet, Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Senen. Yana mengharapkan lebih banyak lagi layanan yang bisa terintegrasi. 

“Dengan lebih banyak integrasi maka akan memudahkan pelanggan yang ingin berpindah antar moda dengan mudah, aman, dan nyaman,” ujar Yana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement