Selasa 14 Jun 2022 12:58 WIB

Kuliah Umum Fikom Unisba Membangun Literasi Keuangan Digital

Disrupsi digital ini memiliki dampak yang sangat luas.

Fikom Unisba secara berkala melakukan kegiatan keilmuan dalam bentuk webinar dan kuliah umum.
Foto: Istimewa
Fikom Unisba secara berkala melakukan kegiatan keilmuan dalam bentuk webinar dan kuliah umum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fikom Unisba menggelar kuliah umum bertema Peran Komunikasi dalam Membangun Literasi Keuangan Digital pada Selasa (14/6). Kuliah umum mengundang praktisi di dunia kerja yakni Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo.

Kegiatan dilakukan secara hybrid, yakni daring dan luring di Gedung Pascasarjana Unisba Jl. Purnawarman No. 59 Bandung, Jawa Barat. Wakil Rektor 1 Unisba Prof Harits Nu’man mengatakan, kegiatan kuliah umum ini merupakan rangkaian yang sering dilakukan Fikom Unisba sebagai rangkaian kegiatan miladnya setiap tahun. 

Dalam Milad ke 39 ini, menurutnya, Fikom Unisba telah menorehkan hasil yang optimal. Harits menyebutkan prestasi tersebut dibuktikan dengan Program Studi S1 yang telah terakreditasi unggul. “Bukan lagi di tataran nasional tetapi internasional”, ucapnya dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id. 

Harits menjelaskan, regulasi pemerintah yakni menghadirkan praktisi di kampus dalam konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka sejalan dengan apa yang dilakukan Fikom Unisba dalam menunjukkan keunggulannya. “Indonesia emas tahun 2045 dengan memiliki enam kompetensi, termasuk dalam komunikasi. Keterampilan berkomunikasi dapat membuka jalan dan urusan. Selain itu kolaborasi juga diperlukan untuk meningkatkan prestasi bersama dunia industri dan usaha,” tambah Harits.

Dekan Fikom Unisba Prof Atie Rachmiatie mengungkapkan, Fikom Unisba secara berkala melakukan kegiatan keilmuan dalam bentuk webinar dan kuliah umum. Kata dia, kegiatan kulaiah umum ini merupakan sumbangsih dari Fikom Unisba secara kelembagaan untuk menambah wawasan dan keilmuan di masyarakat. 

Untuk itu, kuliah umum kali ini bertemakan topik aktual dengan mengangkat permasalahan yang dihadapi masyarakat yang terkait pada literasi keuangan digital. “Saya sendiri hampir tiap hari mendapatkan pesan singkat yang menawarkan pinjaman online yang cepat tapi ternyata membuat banyak orang menderita. Karena tidak banyak yang tahu seluk beluk mengenai pemahaman keuangan digital dan media sosial, maka Fikom Unisba perlu untuk mencerahkan masyarakat mengenai literasi keuangan digital,” jelasnya.

Sebagai dosen tamu dalam kuliah umum, Anto Prabowo memaparkan, mengenai bagaimana sistem keuangan digital yang diterapkan di Indonesia. Anto menjelaskan, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta tingginya kompetisi di industri jasa telah mendorong terjadinya disrupsi digital industri jasa keuangan.

“Hal ini dapat dilihat dari fenomena peningkatan penggunaan uang elektronik, fintech, internet banking, asuransi digital, dan lain-lain dalam beberapa waktu terakhir. Disrupsi digital ini memiliki dampak yang sangat luas, mulai dari penutupan kantor cabang fisik hingga pengurangan tenaga kerja di sektor jasa keuangan secara signifikan,” ungkapnya.

Anto menyampaikan, peningkatan literasi keuangan digital sangat diperlukan antara lain agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam penawaran pinjaman online ilegal dan bisa memanfaatkan fintech lending atau platform keuangan digital lain yang terdaftar di OJK ataupun regulator lain. Dalam aspek literasi keuangan digital ini, dalam pemaparannya, OJK juga mendorong rencana pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Perlindungan Data Pribadi yang penting untuk melindungi data masyarakat dalam menggunakan jasa dan layanan jasa keuangan digital. 

“Perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan literasi keuangan untuk mengurangi kesenjangan yang sudah ada antara inklusi keuangan dan literasi keuangan dan tren disrupsi digital yang diperkirakan dapat memperlebar kesenjangan tersebut,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement